JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menganalogikan memilih pemimpin dalam Pemilu 2019 seperti masyarakat memilih sopir bis.
Hal itu ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Kewaspadaan Nasional dalam rangka pemantapan penyelenggaraan Pemilu 2019 di Hotel Grand Paragon, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2019).
"Sekarang kesempatan Pemilu berarti milih sopir bis, nah gampang kan milih yang mana? Yang pengalaman atau tidak pengalaman? Yang punya ilmu atau engga punya ilmu? Yang sabar atau yang galak? Tinggal dipilih kan," ucap Wiranto.
Wiranto pun mengimbau masyarakat untuk memilih pemimpin yang tepat di tengah terpaan hoaks Pemilu 2019.
Baca juga: KPU Khawatir Hoaks dan Disinformasi Bisa Rusak Integritas Pemilu
Menurutnya, masyarakat harus cerdas untuk memilih pemimpin Indonesia yang akan membawa negara ke lima tahun ke depan. Rekam jejak dan integritas pemimpin menjadi hal yang utama yang sejatinya menjadi faktor masyarakat dalam memilih pemimpin.
"Biasanya pemimpin yang udah berpengalaman dan mahir itu mampu membuat bisnya, atau dalam konteks ini negara kita bisa sampai tujuan," kata dia.
Berkenaan dengan itu, Wiranto pun menegaskan yang disampaikannya tersebut bukanlah bagian dari kampanye.
"Sebenarnya kan memilih pemimpin itu sederhana saja, tapi kok jadi sulit. Saya ini bukan kampanye ya, ini realitas," ujar Wiranto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.