Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita Gangguan Jiwa Tak Didampingi Saat Mencoblos dalam Pemilu 2019

Kompas.com - 21/03/2019, 15:47 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Penderita gangguan jiwa yang dinyatakan layak oleh dokter ahli untuk menjadi pemilih dalam Pemilu 2019 tidak akan diberi pendampingan saat di dalam bilik suara.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Humas Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta, Totok Hardiyanto saat ditemui di kantornya, Rabu (20/3/2019).

"Pengawalan ke arah TPS-nya, begitu nyoblos ya sendiri. Dokter sudah bilang bisa kok, dan memilihnya bisa," kata Totok.

Para pasien ini dinilai bisa menentukan pilihannya tanpa bantuan orang lain di dalam bilik suara. Sebab, secara fisik mereka tidak memiliki kendala seperti tunanetra atau tunadaksa yang membutuhkan pendampingan orang lain atau fasilitas khusus.

Namun, pengawalan dan penjagaan tetap akan dilakukan oleh pihak rumah sakit untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pihak rumah sakit juga telah menyiapkan trik tersendiri untuk melancarkan Pemilu 2019 pada 17 April nanti.

"Misal ini ada 16 bangsal, ya nanti bangsal apa dulu diantar bareng-bareng terus dimonitor. Kan kami juga memikirkan unpredictable-nya. Jangan-jangan nanti kalau lari, kalau apa. Jadi gantian, begitu selesai ganti bangsal lain," ujarnya.

Baca juga: Orang dengan Gangguan Jiwa Bisa Jadi Pemilih Tetap, asalkan...

Bagaimanapun, keselamatan dan keamanan pasien menjadi tanggung jawab rumah sakit kepada pihak keluarga pasien.

Meskipun sudah dinyatakan siap secara mental, namun tidak ada seorang pun yang bisa menjamin mereka tidak akan melakukan hal-hal tak terduga, misalnya lari. Untuk itulah pengawalan dan penjagaan tetap dilakukan.

Akan tetapi, Totok tidak menutup kemungkinan adanya pendampingan pasien sampai ke bilik suara jika memang benar dibutuhkan.

Jika benar ada, hal itu akan ia bicarakan terlebih dahulu dengan Komisi Pemilihan Umum, ketika kembali melakukan sosialisasi.

Berdasarkan dua kali hasil pemeriksaan pasien-pasien di RSJ Daerah Surakarta, terdapat sekitar 60-an hingga 80-an pasien yang memungkinkan untuk diberikan hak suara dan berpartisipasi dalam pemilu nanti.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Pemilih Penyandang Disabilitas Dalam Angka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com