Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Besaran Angka Tunjangan untuk Pengangguran Sesuai Ijazah

Kompas.com - 19/03/2019, 13:03 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Warganet, terutama di media sosial, dibuat bingung dengan unggahan yang menyebutkan bahwa pemerintah akan memberikan tunjangan langsung kepada pengangguran di Indonesia.

Dalam unggahan itu, disebutkan bahwa jumlah tunjangan yang diberikan akan disesuaikan dengan ijazah yang dimiliki.

Unggahan menyebutkan bahwa pemberian akan dilaksanakan setelah Pilpres 2019, berdasarkan persetujuan pemerintah.

Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, yang memang memiliki program kartu pra-kerja.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, informasi ini tersebar di salah satu akun pengguna Facebook pada Kamis (14/3/2019).

Dalam pesan itu, disebutkan juga besaran tunjangan bagi pengangguran berdasarkan ijazah pendidikan terakhirnya. Berikut daftarnya:

Ijazah SD: Rp 1.750.000
Ijazah SMP: Rp 2.250.000
Ijazah SMA: Rp 3.750.000
Ijazah D4/D3: Rp 4.000.000
Ijazah S1: Rp 5.500.000
Ijazah S2: Rp 10.750.000
Ijazah S3: Rp 15.650.000

Hingga Selasa (19/3/2019) siang, unggahan tersebut telah mendapat respons setidaknya 477 kali dan telah dibagikan sebanyak 4.684 kali oleh pengguna Facebook lain.

Penelusuran Kompas.com:

Kompas.com menemukan fakta bahwa informasi yang sama sempat beredar di sejumlah fanpage yang ada di Facebook, salah satunya adalah KataKita. Namun,unggahan itu muncul pada 7 Juni 2017 dan dibuat sebagai bahan guyonan.

Saat diminta konfirmasi, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa informasi mengenai besarnya tunjangan prakerja itu adalah kabar palsu.

"Tidak benar bahwa pengangguran akan mendapatkan gaji," ujar Ace saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (19/3/2019).

Ace kemudian menjelaskan mengenai program kartu prakerja yang dimiliki pasangan petahana Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, yang akan diberikan dalam kartu prakerja bukan gaji, melainkan intensif.

Dia menjelaskan, dengan program itu nantinya orang-orang yang belum mendapatkan pekerjaan bisa mengikuti pelatihan dan pendidikan/keterampilan.

"Melalui pelatihan itu kami akan menghubungkan dengan akses permodalan. Mereka akan didorong untuk memiliki kemandirian ekonomi. Jangan dipahami bahwa insentif ini akan diberikan kepada yang tidak bekerja selamanya," ujar Ace.

Ace juga mengatakan bahwa pelaksanaan kartu prakerja ini akan dilaksanakan untuk tahun 2020.

Oleh karena itu, ia juga menegaskan bahwa besarnya nominal besaran tunjangan dalam pesan itu merupakan hal tidak benar, karena belum diberi tahu besarnya nominal tunjangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com