Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akar Masalah Mandeknya Dunia Riset Tanah Air Dinilai Belum Tersentuh Kedua Paslon

Kompas.com - 18/03/2019, 23:56 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati pendidikan Doni Koesoma A. menilai kedua calon wakil presiden belum menyentuh akar masalah dari mandeknya dunia riset di Indonesia saat debat ketiga kemarin, Minggu (17/3/2019).

"Dalam riset ini sebenarnya baik paslon 01 maupun 02 menurut saya, kurang begitu to the point masuk ke sebenarnya akarnya riset kita macet itu apa," kata Doni saat acara diskusi di Pakarti Centre, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2019).

Saat debat, cawapres Ma'ruf Amin menyebut pasangannya calon presiden Joko Widodo akan membentuk Badan Riset Nasional untuk memajukan dunia riset.

Menurut Doni, solusi Ma'ruf sudah cukup tepat untuk menguatkan koordinasi lembaga penelitian, termasuk yang berada di bawah kementerian.

"Kalau itu koordinasi, menjadi 1, badan riset nasional, bagus. Dan yang lebih menunjukkan bahwa beliau paham, itu kan sudah ada rencana induk riset nasional," ucap dia.

Baca juga: Dana Abadi Riset Jokowi-Maruf akan Capai Rp 100 Triliun.

Sementara itu, salah satu tawaran cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno, adalah meningkatkan anggaran riset sebesar 1 hingga 2 persen.

Meski dinilai tak salah, Doni berpandangan masalah dunia riset tak melulu terkait dengan rendahnya anggaran.

"Sebenarnya tidak terkait langsung antara kualitas riset kita dengan anggaran. Anggaran besar tapi risetnya tidak begitu bagus, ya enggak bisa jalan," ungkap dia.

Menurut dia, permasalahan dasar dari mandeknya dunia riset di Tanah Air adalah kualitas pendidikan dasar.

Doni menyebutkan bahwa banyak mahasiswa yang belum dapat membuat skripsi dengan tata penulisan yang baik dan benar.

Baca juga: Beda Gagasan Maruf dan Sandiaga Majukan Dunia Riset Indonesia

Oleh karena itu, ia menilai bahwa setiap masyarakat harus diberi bekal perihal penyusunan riset sejak dini.

"Jadi bukan masalah sebenarnya kelembagaannya, tentu dikoordinasi benar, lalu kemudian anggarannya ditingkatkan itu juga bagus, tetapi juga kita perlu bagaimana secara berkelanjutan sumber daya itu kita persiapkan," kata dia.

Sandiaga berdebat dengan cawapres Ma'ruf Amin. Tema debat ketiga ini ialah pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, sosial, dan budaya.

Debat ketiga pilpres digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, oleh Trans 7, Trans TV, dan CNN Indonesia TV

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com