Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partai-partai Seharusnya Juga Diberi Kesempatan Debat untuk Adu Gagasan

Kompas.com - 12/03/2019, 09:30 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengusulkan Komisi Pemilihan Umum, masyarakat sipil maupun media massa untuk memfasilitasi debat antar partai.

Hal itu disampaikan Grace dalam pidato politik berjudul “Beda Kami –PSI– dengan Partai Lain” di Festival 11 di Medan, Sumatra Utara, Senin (11/3/2019) malam.

Menurut Grace, debat antar parpol tak kalah penting dibandingkan debat kandidat calon presiden dan wakil presiden.

Dengan debat antar parpol, maka publik bisa menilai kualitas dari partai yang akan mereka dukung.

Baca juga: Nobar Debat Capres di Indonesia, Bergembira Menyimak Adu Gagasan

 

"Bagi kami debat ini penting untuk memastikan kualitas DPR mendatang tidak lebih buruk,” kata Grace dikutip dari siaran pers DPP PSI, Selasa (12/3/2019).

Grace menyayangkan proses penyelenggaraan Pemilu 2019 yang masih kurang memberikan ruang eksplorasi bagi publik.

Padahal, kata dia, pemilu merupakan ajang kompetisi politik. Sudah seharusnya, publik mendapatkan kesempatan untuk melihat kontestasi antar partai-partai politik peserta pemilu.

 

“Ada satu hal yang masih kurang dari proses Pemilu kali ini. Publik kehilangan kesempatan untuk melihat kontestasi ide di antara 16 partai politik,” kata Grace Dihadapan 2000 kader PSI yang hadir.

Baca juga: Jokowi Ajak Adu Gagasan, Rekam Jejak, Prestasi dalam Pemilu

Menurut Grace, publik berhak mengetahui perbedaan visi dan misi partai-partai terkait berbagai isu, seperti pemberantasan korupsi, poligami, dan intoleransi.

“Kita tidak tahu, apa beda visi dan misi partai-partai nasionalis dalam pemberantasan korupsi? Apa posisi mereka dalam isu poligami? Apa yang akan mereka lakukan bila ada penutupan gereja? Apa tindakan mereka menghadapi persekusi terhadap Ahmadiyah, Syiah, serta kelompok-kelompok adat dan penghayat? Rakyat berhak mendengar,” ujar Grace. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com