Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PSI: Survei Internal BPN Mengobati Kefrustrasian Pendukung Prabowo-Sandi

Kompas.com - 11/03/2019, 19:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni menyoroti survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang diungkap ke publik.

Diketahui, dalam survei internal BPN, disebutkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga mencapai 54 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf Amin 40 persen.

Raja Juli mengatakan, survei tersebut berbanding terbalik dengan hasil survei elektabilitas yang selama ini dirilis oleh lembaga survei independen, kredibel dan terpercaya.

Baca juga: Hashim: Survei Internal, Ada yang Mendekati, Ada yang Melampaui Jokowi-Maruf

Oleh sebab itu, patut diduga survei internal BPN itu ditujukan untuk menghibur pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Survei internal itu fungsinya menghibur diri, menyenangkan relawan BPN serta mengobati keletihan dan kefrustrasian mereka ya. Dengan begitu, pendukung Pak Prabowo dan Pak Sandi ya bisa senang, bahagia dan bisa tidur nyenyak," ujar Raja Juli kepada Kompas.com, Senin (11/3/2019).

Dugaannya itu dinilai cukup mendasar. Apalagi, BPN tidak menjelaskan seperti apa proses survei internal itu dilakukan. Misalnya soal kapan survei tersebut dilaksanakan, metodologi apa yang digunakan serta siapa dan berapa jumlah respondennya.

Apabila memang ditujukan untuk menghibur diri sendiri, Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu pun mengatakan, semestinya elektabilitas Prabowo-Sandiaga bisa dibuat lebih tinggi dari 54 persen.

"Mestinya jangan terlalu rendah, tidak cuma 54 persen ya. Buat saja di atas 68 persen atau ya 98 persen sekalian," ujar Raja Juli.

Baca juga: Survei Internal BPN: Prabowo-Sandiaga 54 Persen, Jokowi-Maruf 40-an Persen

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mempercayai lembaga survei yang telah teruji kredibilitas dan rekam jejaknya.

Survei internal BPN itu diungkap Koordinator juru bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak.

Hal itu ia sampaikan saat dimintai tanggapannya terkait hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukkan elektabilitas pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih tinggi ketimbang pasangan Prabowo-Sandiaga.

"Hasil survei kami, justru saat ini sudahcrossing, Prabowo-Sandi sudah di angka 54 persenan sedang Jokowi 40-an," ujar Dahnil.

Kompas TV Direktur Materi Debat dan Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) #Prabowo Subianto-#Sandiaga Uno, Sudirman Said, yakin kubunya akan memenangi Pilpres 2019 di wilayah Jawa Tengah. Menurut Sudirman Said, berdasarkan survei internal yang tidak dipublikasikan, elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 terus mieningkat. Pernyataan ini disampaikan Sudirman Said saat bersilaturahim bersama relawan di Kabupaten Tegal, Minggu (10/3) sore. #SudirmanSaid meyakini target perolehan suara Prabowo-Sandi di Jawa Tengah mampu mencapai angka di atas 50 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com