Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Survei LSI soal Pilihan Responden Pemilih Muslim dan Minoritas

Kompas.com - 05/03/2019, 16:12 WIB
Abba Gabrillin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan survei menjelang Pemilihan Presiden 2019 yang berlangsung pada 17 April 2019. LSI meneliti mengenai pergeseran sentimen agama setelah 6 bulan masa kampanye.

Hasilnya, mayoritas responden pemilih muslim dan pemilih dari kalangan minoritas (non-muslim), sama-sama memberikan dukungannya kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Selisih kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin jauh lebih besar di segmen pemilih minoritas. Tapi, selisihnya lebih kecil di segmen pemilih muslim," ujar peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers, di Kantor LSI Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Dalam survei ini, LSI menggunakan simulasi kertas suara.

Baca juga: Menurut Survei LSI Denny JA, Mayoritas Pemilih Muslim Memilih PDI-P

Responden pemilih muslim sebesar 87,8 persen dan pemilih minoritas sebesar 12,2 persen diminta memberikan pilihannya kepada capres dan cawapres yang dipilih pada saat pemilu.

Saat dilakukan survei terhadap pemilih dari kalangan minoritas, sebanyak 80,3 persen responden memilih Jokowi-Ma'ruf. Sementara, yang memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 11,6 persen.

Dari simulasi ini, 0,7 persen suara tidak sah dan 7,4 persen yang menyatakan masih rahasia atau belum memutuskan.

Sementara, saat dilakukan survei terhadap pemilih dari kelompok mayoritas atau muslim, sebanyak 55,7 persen responden memilih Jokowi- Ma'ruf, dan 33,6 persen memilih pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Baca juga: Survei LSI: Mayoritas Pemilih Muslim Nyatakan Indonesia Harus Khas karena Pancasila

Kemudian, 0,7 persen suara tidak sah dan 10,0 persen yang menyatakan masih rahasia atau belum memutuskan.

Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan pada 18 -25 Februari 2019. Penelitian ini menggunakan metode multistage random sampling dengan melibatkan 1.200 responden.

Proses pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Adapun, margin of error dalam penelitian ini lebih kurang 2,9 persen.

Peneliti menggunakan biaya sendiri dalam penelitian. Adapun, sumber dana tersebut berasal dari keuntungan jasa konsultan politik yang dilakukan di tingkat pemilihan daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com