Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Sebut 65.000 Orang Mendaftar OK OCE dan 30.000 Lapangan Kerja Tercipta

Kompas.com - 03/03/2019, 22:28 WIB
Devina Halim,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengungkapkan data terbaru terkait program OK OCE.

OK OCE merupakan program yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga ketika masih menjabat sebagai wakil gubernur DKI.

Program tersebut untuk melatih masyarakat menjadi wirausaha. 

Baca juga: Nostalgia Sandiaga di Pasar Minggu akan Kampanye Pilkada DKI...

Sandiaga menuturkan, sebanyak 65.000 orang mendaftar program tersebut sepanjang tahun 2018.

"Kebetulan kami sudah punya data-data terbaru bahwa selama 2018, (terdapat) 65.000 lebih pendaftar di program OK OCE," ujar Sandiaga saat ditemui di kawasan Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (3/3/2019).

Kemudian, lanjut dia, terdapat 15.000 izin Usaha Mikro dan Kecil yang telah diterbitkan.

Baca juga: Disebut Banyak Peminat, Sandiaga Uno Masukkan OK OCE ke Visi-Misinya

Selain itu, ia mengatakan terdapat 50.000 orang yang mengikuti program pelatihan dan pendampingan.

Sandiaga mengklaim tingkat pengangguran di ibu kota menurun karena program tersebut.

"Dan 30.000 lapangan kerja baru tercipta di Jakarta sehingga 2018 pengangguran di DKI turun sebanyak 20.000," katanya.

Baca juga: Nasib OK OCE Setelah DPRD Coret Anggaran Sertifikasi Pendampingnya

Ia menambahkan, program tersebut akan kembali diusungnya bersama calon presiden Prabowo Subianto.

OK OCE akan dibuat dalam skala nasional dan rencananya dibentuk di setiap kabupaten/kota.

Saat ini, katanya, sudah ada beberapa proyek cobaan atau pilot project di puluhan kabupaten.

"Sekarang kami sudah angkat OK OCE ini ke level nasional, sudah ada beberapa pilot project di puluhan kabupaten. Kami ingin dorong sebagai program berskala nasional dengan satu pendekatan gerakan ekonomi rakyat," ujar Sandiaga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com