Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Menang Pilpres, Prabowo Bentuk Tim Buktikan Kebocoran Kekayaan Indonesia

Kompas.com - 03/03/2019, 20:38 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Khairina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan bakal membentuk tim khusus untuk membuktikan adanya kebocoran kekayaan Indonesia bila dirinya memenangi Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Prabowo karena dirinya kerap diminta membuktikan bahwa ada kekayaan Indonesia yang bocor ke luar negeri hingga ribuan triliun.

"Saudara-saudara, tadi sudah saya sebut tantangan pemerintahan adalah (berhenti) mengalirkan kekayaan ke luar negeri," kata Prabowo di acara "Silaturahim dan Konsolidasi Nasional Aliansi Pencerah Indonesia" di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019).

Baca juga: Prabowo Punya Argumen Bicara Bocornya Kekayaan Indonesia, Begini Ceritanya...

"Soal angka (kebocoran) Rp 11.000 triliun justru pemerintah lebih tahu. Kalau memang diminta bukti, kalau saya sudah dilantik saya akan segera bentuk tim untuk mencari bukti itu," lanjut dia.

Ia menambahkan, kaburnya kekayaan Indonesia ke luar negeri menciptakan ketimpangan ekonomi yang tinggi.

Ia mengatakan, orang terkaya di Indonesia bisa menguasai hampir 75 persen kekayaan Indonesia.

Sementara itu, masyarakat miskin malah tidak menguasai kekayaan Indonesia sama sekali lantaran sudah dilarikan ke luar negeri.

Bahkan, kata Prabowo, rakyat miskin malahan minus kekayaannya lantaran terbebani utang.

"Jadi kita lihat bahwa rata-rata kalau dibagi 10 orang, satu orang yang tertinggi dia menguasai 75 persen kekayaan," papar Prabowo.

"Orang yang termiskin malah kekayaannya minus karena dia berutang. Mati pun kadang-kadang susah dia. Kenapa susah? Karena tidak ada yang biayai ongkos kirim dia ke desa untuk dimakamkan," lanjut Prabowo.

Kompas TV Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, menghadiri silaturahmi dan konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia bersama eksponen muhammadiyah se-Indonesia.Prabowo Subianto didampingi oleh anggota dewan pembina BPN Prabowo-Sandi, Amien Rais. Dalam pidatonya, Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk maju dalam pilpres. Ia juga menyinggung masalah perekonomian Indonesia yang ia anggap mengkhawatirkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com