Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Jokowi, Jangan Gugat Warga yang Bermukim di Lahan HGU

Kompas.com - 26/02/2019, 15:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, hak lahan rakyat tidak boleh diganggu-gugat oleh siapapun, termasuk oleh korporasi pemilik Hak Guna Usaha (HGU).

Demikian disampaikan Presiden Jokowi saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/2/2019), membahas pemanfaatan lahan di kawasan hutan.

"Misalnya, sebuah kampung sudah ada di sana turun temurun. Tiba-tiba kemudian (lahannya) diberikan HGU (ke korporasi) dan luas kampung itu masuk ke HGU. Nah, itu pemerintah akan keluarkan (kampung) dari HGU dan mengembalikannya ke masyarakat," ujar Menteri Agraria Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, setelah rapat.

Baca juga: Pemerintah Tak Akan Ambil Alih Konsesi Lahan secara Paksa

Demikian juga soal fasilitas umum dan fasilitas sosial, misalnya jalan dan sebagainya. Presiden menginstruksikan, kata Sofyan, untuk menjadi prioritas bagi masyarakat setempat.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan hal senada. Ia mengatakan, korporasi tidak akan merugi apabila ada bagian HGU diserahkan kepada rakyat setempat.

"HGU itu rata-rata luasnya misalnya 100.000 hektare. Permukiman rakyat berapa sih? Palingan 50 sampai 60 hektare saja. Jadi sebetulnya posisi pemerintah menjadi simpul negosiasi dari segala kepentingan," lanjut Siti.

Baca juga: Luhut Sebut Lahan Negara yang Dikuasainya Produktif untuk Bisnis Batu Bara

Meski demikian, Presiden Jokowi juga mewanti-wanti tentang pemanfaatan lahan hutan oleh rakyat.

Presiden meminta kementerian terkait betul-betul memperhatikan potensi ekonomi dan kelestarian lingkungan serta ekosistem.

"Kami tidak mau, misalkan (lahan) untuk rakyat. Lalu bisnisnya hancur. Makanya Pak Jokowi bilang, selesaikan dengan keseimbangan antara rakyat, itu utama. Kemudian cek juga dimensi lingkungan dan bisnisnya," lanjut Siti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com