Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didampingi Istri dan Ibunya, Sandiaga Jenguk Ani Yudhoyono

Kompas.com - 22/02/2019, 15:20 WIB
Kristian Erdianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menjenguk istri presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono, di National University Hospital, Singapura, Jumat (22/2/2019).

Sandiaga tiba di rumah sakit pukul 14.11 waktu setempat seusai Shalat Jumat di Tentera Diraja Mosque. Ia didampingi istrinya Nur Asia Uno dan ibunya Mien R Uno.

Sandiaga disambut SBY dan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di ruang tamu, lantai 8, National University Hospital.

Mereka sempat berbincang selama 30 menit.

"Kami baru saja menjenguk Ibu Ani dan alhamdulillah, mendengar langsung dari Pak SBY, kalau Ibu Ani menjalankan treatment-nya dengan optimisme. Kami semua mendoakan karena Ibu Ani adalah inspirasi kita bersama," ujar Sandiaga seperti dikutip dari siaran pers tim media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jumat (22/2/2019).

Baca juga: Jenguk Ani Yudhoyono, Jokowi Ditemani Kaesang dan Disambut AHY

"Insya Allah seluruh Indonesia mendoakan kesembuhan Ibu Ani. Kita semua berharap Ibu Ani pulih dan sehat walalfiat kembali. Amin," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, SBY sempat menjelaskan kondisi Ani Yudhoyono saat ini. Menurut dia, kondisi sang istri membaik dan masih menjalani perawatan insentif oleh tim dokter.

SBY juga menjelaskan sekaligus meminta maaf jika para penjenguk belum bisa bertemu langsung. Sebab, dokter berpesan Ani Yudhoyono harus meminimalisasi kontak secara langsung, khususnya di masa perawatan.

"Kami terharu atas simpati yang terus berdatangan dari seluruh masyarakat Indonesia. Ini menguatkan saya dan keluarga. Terima kasih juga buat Sandi dan istri, juga Ibu Mien yang memang dekat dengan Ibu Ani," kata SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com