Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Pantau Murid SD Simulasi Gempa

Kompas.com - 18/02/2019, 09:57 WIB
Ihsanuddin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo, Senin (18/2/2019) pagi meninjau simulasi tanggap bencana di SD Negeri Panimbang Jaya 1, Kabupaten Pandeglang, Banten. Jokowi tiba di lokasi sekitar pukul 09.05 WIB didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang.

Kepala negara mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana jeans dan sneakers hitam. Sneakers Jokowi sempat menginjak lapangan becek sebelum tiba di kelas sekolah. Begitu Jokowi memasuki kelas, alarm tanda gempa langsung berbunyi.

Anak-anak yang berada di dalam kelas langsung berlarian meninggalkan ruangan sambil meletakkan tas mereka di atas kepala. Anak-anak itu keluar kelas dengan tertib dan langsung menuju lapangan becek yang ada di tengah-tengah kelas.

Setelah itu, anak-anak tersebut langsung menyanyikan lagu yang berisi lirik edukasi untuk mengantisipasi gempa.

"Kalau ada gempa lindungi kepala

Kalau ada gempa masuk ke kolong meja

Kalau ada gempa hindari kaca-kaca

Kalau ada gempa pergi ke titik kumpul".

Baca juga: TKN Bantah Jokowi Gunakan Alat Bantu Komunikasi Saat Debat Kedua

Demikian lirik lagu yang dinyanyikan anak-anak tersebut dengan kompak. Jokowi lantas berfoto bersama dengan anak-anak SD tersebut.

Dari SDN 1 Panimbang Jaya, Jokowi lalu menuju panggung yang letaknya tak jauh dari sekolah. Warga sekitar sudah berkumpul di sekitar panggung.

Dalam sambutannya, Jokowi mengapresiasi langkah Taruna Tanggap Bencana (Tagana) yang telah memberikan sosialisasi dan edukasi bencana kepada anak-anak dan warga setempat. Menurut dia, sosialisasi ini sangat penting karena wilayah Indonesia yang rawan bencana.

"Indonesia ini dilewati jalur cincin api sehingga banyak daerah rawan terhadap gempa," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com