Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Nilai Puisinya "Doa yang Ditukar" Digoreng Sejumlah Pihak

Kompas.com - 17/02/2019, 14:41 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai, puisinya yang berjudul "Doa yang Ditukar" dimanfaatkan oleh sekelompok pihak untuk menyebarkan fitnah.

Puisi tersebut dianggap telah menyindir Kiai Maimoen Zubair atau Mbah Moen yang membacakan doa ketika menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Pondok Pesantren Al-anwar, Karangmangu, Rembang, Jawa Tengah, pada Jumat (1/2/2019).

"Puisi saya, 'Doa yang Ditukar', hingga hari ini terus digoreng oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk menyebarkan fitnah dan memanipulasi informasi. Saya difitnah telah menyerang K.H. Maimoen Zubair melalui puisi tersebut," kata Fadli melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (17/2/2019).

Baca juga: Polemik Puisi Doa yang Ditukar, Fadli Zon akan Bertemu Mbah Moen

Ia menegaskan bahwa puisi tersebut tidak ditujukan untuk Mbah Moen, melainkan kepada penguasa.

Fadli mengaku, sangat menghormati Mbah Moen dan telah beberapa kali bertemu dengan Mbah Moen.

Fadli menerangkan, puisi tersebut justru diciptakan atas kejengahannya melihat seorang ulama dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu.

"Justru karena saya sangat menghormati K.H. Maimoen Zubair, saya tidak rela melihat beliau diperlakukan tidak pantas hanya demi memuluskan ambisi politik seseorang ataupun sejumlah orang," terangnya.

Baca juga: Ratusan Santri NU Karawang Desak Fadli Zon Minta Maaf

"Inilah yang telah mendorong saya menulis puisi tersebut. Saya tidak rela ada ulama kita dibegal dan dipermalukan semacam itu," lanjut Fadli.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini mengungkapkan bahwa puisi tersebut telah membuatnya dan juga keluarga Mbah Moen merasa tidak nyaman.

Ia mengaku akan segera menemui Mbah Moen untuk meminta maaf atas polemik tersebut.

"Dalam waktu dekat Insya Allah saya mungkin akan bersilaturahim ke K.H. Maimoen Zubair. Meskipun puisi saya—sekali lagi—tidak pernah ditujukan untuk beliau, sebagai salah satu aktor politik saya ingin meminta maaf karena kontestasi politik yang terjadi saat ini mungkin telah membuat beliau dan keluarga menjadi tidak nyaman akibat gorengan orang-orang yang tak bertanggung jawab," katanya.

Sebelumnya, ratusan santri dan kiai Nahdiyin Karawang melakukan longmarch untuk mendesak Wakil Ketua DPR RI yang juga politisi Partai Gerindra Fadli Zon meminta maaf secara langsung kepada Mbah Moen atau Maimun Zubair, seorang ulama Nahdatul Ulama (NU).

Longmarch sebagai aksi bela Mbah Moen tersebut dimulai dari Kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Karawang, Jalan Dewi Sartika-Jalan Ahmad Yani hingga Masjid Agung Karawang, Jumat (15/2/2019).

"Kami mendesak Fadli Zon memohon maaf secara langsung kepada Kiai Haji Maimun Zubair dan juga melalui media nasional," ujar Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhiyat Hasby di depan Kantor Pemkab Karawang, Jumat (15/2/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com