JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyindir polemik doa ulama kharismatik Maemoen Zubair saat calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mendatangi Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu. Peristiwa itu sempat menjadi pembicaraan hangat di media sosial.
Sebab, Mbah Moen (sapaan Maemoen) sempat menyebut nama calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dalam doanya. Kemudian diralat menjadi nama calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.
"Baru kali ini ada doa yang direvisi atau doa yang ditukar. Menurut saya, aduh tolonglah jangan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senin (4/2/2019).
Baca juga: Mbah Moen Ungkap Pilihan Politiknya di Pilpres 2019, Jokowi atau Prabowo?
"Doa itu sakral, jangan politisasi doa lah karena politisasi doa ini menurut saya akan mengganggu kita," tambah dia.
Fadli mengatakan Prabowo juga punya kedekatan dengan Mbah Moen. Kata dia, Mbah Moen juga pernah mendoakan Prabowo ketika keduanya bertemu. Menurut dia, doa yang otentik adalah yang pertama disebut Mbah Moen.
"Kan Kiai Maemoen sebelumnya juga didatangi oleh Pak Prabowo dan mendoakan Pak Prabowo dan ketika ada Pak Jokowi, masih mendoakan Pak Prabowo. Saya kira itu otentik sebelum kemudian ada revisi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.