Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih, Ma'ruf Amin Akan Usung Arus Baru Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 09/02/2019, 17:43 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan akan mengusung arus baru ekonomi di Indonesia jika terpilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Arus baru tersebut menggantikan arus lama ekonomi Indonesia yang arah pembangunanya hanya menguntungkan kelompok konglomerat.

"Arus lama pembangunannya dari atas yang melahirkan konglomerat. Yang konglomerat makin kuat, yang masyarakat biasa makin loyo," ujar Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

Baca juga: Maruf Amin: Saya Kiai, tetapi Punya Perhatian Khusus ke Ekonomi

Menurutnya, langkah tersebut harus dihilangkan dengan cara membangun sistem ekonomi dari bawah, atau bottom up economic development.

 

Sistem ekonomi itu, seperti diungkapkan Ma'ruf, akan mengolaborasikan masyarakat yang berada di kelas bawah dengan masyarakat menengah ke atas.

"Saling bermitra dan berkolaborasi, masyarakat yang lemah menjadi kuat dan kelompok masyarakat kelas atas tetap kuat," ungkapnya.

Baca juga: Utang Itu Boleh Saja, Sepanjang untuk Kegiatan Ekonomi...

Dengan demikian kesenjangan antara masyarakat kelas bawah dan atas akan semakin menyempit seiring dengan pembangunan ekonomi mandiri.

"Jika ke depan ekonomi kita kuat dan mandiri, saya yakin tahun 2024 Indonesia sudah bisa lepas landas atau tidak tergantung dengan negara lain," kata Ma'ruf.

Kompas TV Forum alumni Jawa Timur mendeklarasikan dukungan kepada peserta pemilihan presiden nomor urut nol 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Deklarasi dukungan kepada Joko Widodo digelar di Jalan Pahlawan, Surabaya. Pendukung Jokowi-Ma'ruf pun terlihat memenuhi Jalan Pahlawan untuk mendeklrasikan dukungan. Mereka memanggil Jokowi dipanggil dengan sebutan Cak Jokowi. Setelah pembacaan deklarasi, Jokowi dipakaikan rompi jeans berlukiskan logo Kota Surabaya dengan bagian belakang bertuliskan Cak Jokowi. Jokowi yang mengenakan rompi lalu menyapa para pendukungnya dan berpesan agar berpolitik dengan santun dan beretika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com