Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Heran Harga Jual Jagung Kering di Petani Rp 3.500 Per Kilogram...

Kompas.com - 08/02/2019, 17:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat terkejut ketika mengetahui harga jual jagung kering di Cianjur, Jawa Barat, hanya sebesar Rp 3.500 per kilogram.

Momen itu terjadi saat Presiden menyerahkan Surat Keputusan pemanfaatan lahan seluas 13.900 hektare milik pemerintah kepada 8.900 kepala keluarga di Provinsi Jawa Barat di Wana Wisata Pokland, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).

Pada penghujung pidato, Presiden menunjuk beberapa orang penerima program maju ke atas panggung untuk berdialog dengan dirinya. Salah satu petani yang maju, yakni bernama Suparno.

Kepada Presiden, Suparno mengaku menerima konsesi lahan seluas 2 hektare. Setiap 1 hektare-nya, masing-masing ia tanami padi dan jagung.

Baca juga: Mentan Minta Bulog Serap Hasil Panen Jagung Petani

Jokowi pun bertanya soal komoditas jagung.

"Satu hektare jagung, dapat berapa ton?" tanya Jokowi.

"Dapat sekitar 4 ton," jawab Suparno.

Jokowi kemudian bertanya lagi, berapa harga jual jagung saat ini.

Suparno menjawab, "Rp 3.500 per kilogram, Pak."

Jokowi terkejut, "itu (jagung) basah?" tanya Jokowi lagi.

"Kering, Pak," jawab Suparno.

Baca juga: Impor Jagung 3 Kali Dalam 3 Bulan, Ini Penjelasan Pemerintah

Jokowi sempat terdiam keheranan. Ia mengatakan, berdasarkan berita yang ia baca di sejumlah media massa, harga jual jagung kering sebesar Rp 5.000 per kilogram.

Jokowi kemudian bertanya lagi, berapa biaya yang dikeluarkan untuk 1 kilogram jagung kering. Jokowi ingin memastikan, berapa keuntungan yang didapat petani.

Jawaban Suparno kembali mengejutkan Jokowi, "untuk 1 kilogram, (biaya produksi) kurang lebih Ro 2.000."

Jokowi pun menduga, harga jual Rp 5.000 bukan berada di tataran petani jagung, melainkan di tengkulak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com