CIANJUR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo sempat terkejut ketika mengetahui harga jual jagung kering di Cianjur, Jawa Barat, hanya sebesar Rp 3.500 per kilogram.
Momen itu terjadi saat Presiden menyerahkan Surat Keputusan pemanfaatan lahan seluas 13.900 hektare milik pemerintah kepada 8.900 kepala keluarga di Provinsi Jawa Barat di Wana Wisata Pokland, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat (8/2/2019).
Pada penghujung pidato, Presiden menunjuk beberapa orang penerima program maju ke atas panggung untuk berdialog dengan dirinya. Salah satu petani yang maju, yakni bernama Suparno.
Kepada Presiden, Suparno mengaku menerima konsesi lahan seluas 2 hektare. Setiap 1 hektare-nya, masing-masing ia tanami padi dan jagung.
Baca juga: Mentan Minta Bulog Serap Hasil Panen Jagung Petani
Jokowi pun bertanya soal komoditas jagung.
"Satu hektare jagung, dapat berapa ton?" tanya Jokowi.
"Dapat sekitar 4 ton," jawab Suparno.
Jokowi kemudian bertanya lagi, berapa harga jual jagung saat ini.
Suparno menjawab, "Rp 3.500 per kilogram, Pak."
Jokowi terkejut, "itu (jagung) basah?" tanya Jokowi lagi.
"Kering, Pak," jawab Suparno.
Baca juga: Impor Jagung 3 Kali Dalam 3 Bulan, Ini Penjelasan Pemerintah
Jokowi sempat terdiam keheranan. Ia mengatakan, berdasarkan berita yang ia baca di sejumlah media massa, harga jual jagung kering sebesar Rp 5.000 per kilogram.
Jokowi kemudian bertanya lagi, berapa biaya yang dikeluarkan untuk 1 kilogram jagung kering. Jokowi ingin memastikan, berapa keuntungan yang didapat petani.
Jawaban Suparno kembali mengejutkan Jokowi, "untuk 1 kilogram, (biaya produksi) kurang lebih Ro 2.000."
Jokowi pun menduga, harga jual Rp 5.000 bukan berada di tataran petani jagung, melainkan di tengkulak.