Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Yakin Polemik "Propaganda Rusia" Tak Rusak Hubungan Bilateral Indonesia-Rusia

Kompas.com - 04/02/2019, 22:12 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Meutya Hafid, meyakini polemik "Propaganda Rusia" tak akan merenggangkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia yang sudah terbangun sejak lama.


Hal itu disampaikan Meutya menanggapi pernyataan Capres nomor urut 01 Joko Widodo soal "Propaganda Rusia" yang ditanggapi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Rusia.

"Enggak lah. Kalau kita lihat dari twitter-nya Dubes Rusia, atau Kedubes Rusia, saya rasa tidak ada di situ yang keberatan atau emosi. Tapi lebih kepada meluruskan bahwa yang namanya Propaganda Rusia itu tidak terkait dengan negara Rusia," ujar Meutya di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/2/2019).

Baca juga: Jokowi: Ada Timses yang Menyiapkan Propaganda Rusia...

Ia menganggap respons Kedubes Rusia terhadap polemik tersebut bukan karena tersinggung, melainkan upaya meluruskam bahwa negeri Beruang Merah itu memang tak terlibat dalam perpolitikan Indonesia.

Hal senada disampaikan Wakil TKN Jokowi-Ma'ruf Abdul Kadir Karding. Ia mengatakan selama empat tahun pemerintahan Jokowi, Indonesia telah menjalin kerja sama dalam berbagai bidang. Ia pun meyakini kerja sama tersebut akan terus berlanjut ke depannya.

"Selama empat tahun periode pemerintahannya, kerjasama Indonesia dengan Rusia berjalan positif dan akan terus menuju ke arah yang lebih positif baik di bidang militer, ekonomi perdagangan, pendidikan dan kebudayaan," kata dia.

"Kami percaya urusan pilpres tidak boleh merusak hubungan bilateral kedua negara apalagi sampai memecah belah anak bangsa sendiri," lanjut politisi PKB itu.

Baca juga: Penjelasan Kedubes soal Polemik Propaganda Rusia

Sebelumnya Kedutaan Besar Rusia di Jakarta melalui akun Twitter mengeluarkan pernyataan terkait istilah Progapanda Rusia yang dilontarkan calon presiden nomor urut 01 yang juga capres petahana Joko Widodo.

Kedubes Rusia melalui akun @RusEmbJakarta menyampaikan bahwa Rusia tidak ikut campur dalam urusan elektoral di negara lain.

"Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami," tulis akun Twitter Kedubes Rusia untuk Indonesia, Senin (4/2/2019).

Kedubes Rusia untuk Indonesia juga menyampaikan, istilah "propaganda Rusia" merupakan rekayasa yang dibuat pada tahun 2016 untuk kepentingan pilpres Amerika Serikat.

Istilah tersebut tidak berdasarkan pada realitas.

"Sebagaimana diketahui istilah 'propaganda Rusia' direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas," tulis akun Twitter tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com