Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut Sindir Kubu Prabowo Hanya Percaya Survei Internal

Kompas.com - 01/02/2019, 11:27 WIB
Jessi Carina,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul menyindir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga yang hanya mempercayai survei internal mereka.

Padahal, kata Ruhut, pasangan Jokowi-Ma'ruf juga menang dalam survei internal Prabowo-Sandiaga.

Ruhut berseloroh seharusnya mereka membuat Prabowo-Sandiaga menang dalam survei internal mereka.

"Kalau survei sendiri, kenapa enggak bikin sudah menang 90 persen saja sekalian? Nyatanya tetap masih Jokowi-Ma'ruf juga yang menang," ujar Ruhut ketika dihubungi, Jumat (1/2/2019).

Baca juga: Sandiaga Klaim Selisih Elektabilitasnya dengan Jokowi-Maruf Tinggal 1 Digit

Ruhut heran kubu Prabowo-Sandiaga selalu menekankan elektabilitas mereka yang hampir mendekati Jokowi-Ma'ruf.

Dia berpendapat, klaim mereka soal survei internal digunakan untuk membuat keributan setelah pemilu nanti.

Jika Prabowo-Sandiaga kalah, kata Ruhut, mereka akan mempertanyakan hasil hitung Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berbeda dengan hasil survei mereka. Sementara, mereka sendiri tidak pernah mempublikasikan hasil survei internal itu.

"Kalau nanti kalah, (mereka bilang) 'lihat survei kami sudah mendekati atau melebihi, kok kami kalah'," ujar Ruhut.

Baca juga: Tak Peduli Hasil Survei LSI, Kubu Prabowo Hanya Pakai Survei Internal

Sandiaga sebelumnya mengklaim, selisih elektabilitas dirinya dan Prabowo Subianto tidak lebih dari 10 persen dibanding Jokowi-Ma'ruf.

Sandiaga berpegang pada survei internal pihaknya yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Sandi sudah melampaui 40 persen.

"Selisih sudah single digit. Tapi kami mesti kerja keras. Kami sudah lewat 40 persen dan single digit," ujar Sandiaga di Media Center Prabowo-Sandiaga, Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Survei LSI Setelah Debat Pertama: Jokowi 54,8 Persen, Prabowo 31 Persen

Saat ditanyai tanggapannya ihwal survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI) yang menyebut elektabilitas Jokowi-Ma'ruf 54,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 31 persen usai debat pertama, ia mengaku tidak mengetahuinya.

Ia mengatakan, pihaknya mengedepankan hasil survei internal untuk menggodok strategi ke depan. Karena itu, pihaknya tak pernah merilis survei internal mereka.

Sebelumnya, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso menyebut, pihaknya tak akan menggunakan hasil survei lembaga apapun sebagai bahan evaluasi.

Ia menganggap, lembaga survei yang ada saat ini sudah terpetakan arah dukungannya ke pasangan calon tertentu.

Priyo mengaku telah menyampaikan ke timses Prabowo-Sandiaga hingga ke tingkatan terendah untuk tidak terpengaruh hasil survei seluruh lembaga.

Ia yakin, timses di seluruh tingkatan tidak akan terpengaruh meskipun hasil survei dilakukan secara terus menerus.

Menurut Priyo, BPN punya lembaga internal yang juga rutin melakukan survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com