Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalla: Kita Bersyukur Ribut Politik Cuma di Medsos, Tak Ada Benturan Fisik

Kompas.com - 17/01/2019, 17:29 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meyakini masyarakat dan elite politik mampu bersikap dewasa dalam berpolitik. Hal itu dinilainya menjadi modal pokok bagi keberlangsungan demokrasi di Indonesia.

Ia pun membandingkannya dengan sejumlah negara yang berkonflik akibat kontestasi politik.

"Kalau di negara-negara demokrasi lainnya di samping menghitung suara sekaligus menghitung korban akibat pemilu, kita bersyukur ribut di dunia maya tetapi secara fisik tidak berbenturan," kata Kalla saat berpidato di Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (17/1/2019) sore.

Baca juga: Tahun Politik, IHSG Diprediksi Bergerak Positif

Di sisi lain, Kalla juga menyoroti sikap elite politik saat ini. Meskipun mereka saling adu argumen satu sama lain, tak lantas membuat mereka bermusuhan.

"Habis debat, ketawa bersama-sama, itu suatu hal yang kita cukup bergembira atas situasi ini," kata dia.

Kemudian ia pun mencontohkan manuver elite yang dinamis antara kubu pemerintah dan oposisi. Hal tersebut, kata Kalla, membuat demokrasi di Indonesia memiliki ciri khas.

Baca juga: Beberapa Jam Jelang Debat Pertama, Twitter Dipenuhi Tagar Politik

"Kadang-kadang hari ini oposisi, besok-besok masuk pemerintah, jadi itu juga sesuatu yang khas gitu, kemudian tidak ada partai pemerintah yang jelas dan tidak jelas juga mana yang oposisi kan gitu kan. Tergantung kasusnya," katanya.

Ia pun membandingkannya dengan kontestasi politik di Amerika Serikat antara kubu Partai Demokrat dan Partai Republik. Mereka tetap konsisten pada satu posisi.

"Di kita tidak, besok tidak mendukung, berapa tahun lagi bisa jadi menteri juga. Tapi itulah, itu politik Indonesia seperti itu. Kita berbeda dengan negara lain," ujar Kalla.

Kompas TV Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berharap calon presiden dan wakil presiden tidak sungkan dalam forum debat. Fahri menilai, tema debat perdana yakni hukum, HAM, korupsi, dan terorisme sangat penting, untuk melihat langkah tegas pasangan calon terhadap penegakan hukum. Fahri Hamzah pun berharap kedua pasangan calon untuk tampil apa adanya, tanpa ada basa-basi politik.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com