JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Mukhammad Misbakhun, mengatakan, pemerintahan Jokowi berutang demi pembangunan.
Angka pinjamannya sudah sesuai perhitungan dan persetujuan berbagai pihak.
“Kalaupun Indonesia membangun infrastruktur tanpa utang pasti bisa. Tapi pertanyaannya kapan bisa selesai? Bisa sampai puluhan tahun lagi,” kata Misbakhun dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/1/2019).
Politisi Golkar asal Pasuruan ini mencontohkan, pembangunan jalan tol yang sekarang sudah sampai di daerah pemilihannya.
Baca juga: Prestasi Jokowi di Bidang Infrastruktur dan Visinya jika Terpilih Lagi
Bahkan, Pasuruan di Jawa Timur hingga Merak di Banten sudah tersambung Tol Trans Jawa.
Padahal, kata Misbakhun, ruas Tol Gempol-Pasuruan sudah dibangun saat dirinya baru lulus SMP pada 1986. Namun, pembangunan ruas tol itu baru bisa diselesaikan di era Presiden Jokowi.
“Jalan tol dari Merak-Banyuwangi bakal menyambung ya zamannya Pak Jokowi. Bendungan dibangun, embung dibangun, pelabuhan dibangun, wilayah perbatasan dibangun,” kata Misbakhun.
Baca juga: Jokowi Sebut 4 Tahun Pemerintahannya Tidak Hanya Bangun Infrastruktur
Misbakhun mengatakan, yang terpenting pertambahan utang juga disertai kenaikan aset pemerintah.
“Sehingga penerimaan pajak negara bertambah jadi mempunyai kemampuan untuk mengembalikan utang,” ujar dia.
Ia mengingatkan, pemerintah tidak bisa semaunya berutang karena harus melalui persetujuan DPR, termasuk fraksi-fraksi partai yang selama ini menempatkan diri sebagai oposisi.
“Ini perlu dijelaskan. Biasanya partai politik setiap pembahasan APBN di DPR semua partai ikut dan setuju. Termasuk mereka yang teriak teriak soal utang,” kata Anggota Komisi XI DPR ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.