Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Paslon Dinilai Tak Ada yang Untung Hadapi Debat Pertama Pilpres 2019

Kompas.com - 04/01/2019, 18:38 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens mengatakan, isu Hak Asasi Manusia yang menjadi tema dalam debat pertama calon presiden dan wakil presiden tidak menguntungkan bagi dua kubu pasangan calon.

Baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto tidak bisa dibilang bersih dari masalah-masalah HAM.

"Isu ini elite dan menjadi persoalan di dua kubu," ujar Boni dalam sebuah diskusi di Jalan Dr. Satrio, Jumat (4/1/2019).

Baca juga: INFOGRAFIK: Jadwal Debat Pilpres 2019

Meski demikian, Boni berpendapat isu ini akan lebih memberatkan Prabowo.

Pada sisi Jokowi-Ma'ruf, isu HAM dinilai akan digunakan untuk menyerang pasangan nomor urut 01 yang belum bisa menyelesaikan persoalan HAM masa lalu.

Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens dalam diskusi bertajuk Prabowo Kalah, Indonesia Punah? di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018). CHRISTOFORUS RISTIANTO/KOMPAS.com Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens dalam diskusi bertajuk Prabowo Kalah, Indonesia Punah? di bilangan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (21/12/2018).

Selain itu, orang-orang yang disebut terlibat dalam kasus HAM masa lalu juga ada yang menjadi pendukung Jokowi.

Namun, latar belakang Jokowi dan Ma'ruf sendiri relatif bersih dari persoalan itu.

Baca juga: Paslon Diharap Paparkan Visi-Misi dalam Debat Pilpres, Bukan Saling Menjatuhkan

Boni mengatakan hal ini berbeda dengan Prabowo-Sandiaga.

"Menjadi lebih rumit di kubu Prabowo karena Pak Prabowo sendiri yang disebut-sebut terlibat dalam kejahatan HAM masa lalu," ujar Boni.

Belum lagi dengan keberadaan keluarga Cendana di kubu Prabowo-Sandiaga.

Menurut Boni, hadirnya keluarga Cendana di pihak Prabowo-Sandiaga bagaikan lonceng kematian bagi HAM di masa depan jika Prabowo-Sandiaga berhasil memenangkan Pemilihan Presiden 2019 ini.

Kompas TV Jelang debat Capres-Cawapres jadi salah satu perbincangan hangat warganet di media sosial facebook, terutama masuknya mantan pimpinan KPK Bambang Wijoyanto yang sempat menjadi timses Anies-Sandi di Pilkada Jakarta sebagai panelis debat. Lebih lengkapnya kita simak ulasan rekan Yasir Neneama berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com