JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (31/12/2018), sekitar pukul 17.00 WIB.
Hingga hari ini, Kamis (3/1/2019), penanganan pasca-bencana masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Berikut fakta terbaru yang dihimpun Kompas.com berdasarkan perkembangan terakhir yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB):
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, korban meninggal dunia akibat bencana tersebut sebanyak 13 jiwa dan 20 orang lainnya dinyatakan hilang.
Hal itu disampaikan Willem saat konferensi pers di Posko Penanggulangan Bencana di Dusun Cimapag, Rabu (2/1/2019).
Selain itu, per Rabu, BNPB juga mencatat terdapat 63 orang ditemukan selamat, 3 orang luka-luka, dan 30 rumah tertimbun tanah longsor.
Baca juga: BNPB: Korban Meninggal Longsor Sukabumi 13 Jiwa, Masih Dicari 20 Jiwa
Kepala daerah di wilayah Sukabumi telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, pasca-longsor yang terjadi di daerah tersebut.
Masa tanggap darurat ditetapkan sejak 31 Desember 2018 hingga 6 Januari 2019.
Selama masa tanggap darurat tersebut, tim SAR gabungan akan fokus melakukan pencarian dan penyelamatan korban.
Kemudian, kata Sutopo, mereka juga akan berkonsentrasi untuk memberikan penanganan pada korban yang terluka dan para pengungsi.
Baca juga: Masa Tanggap Darurat Bencana Longsor Sukabumi Berlaku hingga 6 Januari 2019
Kedalaman longsor yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat ada yang mencapai 10 meter.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, ketebalan longsor bervariasi.
"Bagian atas masih cukup tipis, tetapi di bagian sini ada yang ketebalannya sampai 10 meter," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).
Hasil analisis satelit menunjukkan, total panjang area longsor mencapai 1 kilometer. Sementara itu, luas longsoran tanah mencapai 8 hektar.
Baca juga: Ini Penyebab Terjadinya Longsor di Sukabumi Menurut BNPB
Berdasarkan kajian BNPB, penyebab pertama terjadinya longsor adalah hujan yang terjadi sebelum kejadian. Akibatnya, mulai muncul retakan-retakan pada tanah.