JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan korban bencana longsor di Dusun Cimapag, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, akan direlokasi.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho, saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/1/2018).
"Nantinya mereka akan direlokasi atau rumah tidak akan kembali dibangun di sini, tetapi akan dicarikan tempat yang lebih aman," ungkap Sutopo.
Ia menjelaskan bahwa menurut peta daerah rawan longsor yang dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kecamatan Cisolok berstatus menengah hingga tinggi.
Oleh karena itu, daerah tersebut memang masuk dalam kategori yang rawan terjadi bencana longsor.
Baca juga: Akses Sulit hingga Tanah yang Labil Jadi Kendala Pencarian Korban Longsor Sukabumi
"Kita bisa melihat daerah di desa Sirnaresmi yang berada di dalam warna merah hingga warna kuning. Artinya potensi terjadinya longsor pada bulan januari menengah sampai tinggi," terang dia.
Lokasi yang baru, kata Sutopo, kemungkinan tak jauh dari tempat asal warga. Itu agar warga tetap bisa menggarap mata pencaharian di lokasi awal, misalnya bercocok tanam.
Namun, ia berpendapat, alangkah baiknya jika hunian beserta mata pencaharian warga juga dapat direlokasi demi mencegah bencana terjadi lagi.
Baca juga: UPDATE: Korban Longsor Cisolok Sukabumi, 16 Orang Meninggal, 19 Masih Dicari
"Kita memindahkan masyarakat jauh, kita harus mikirkan juga bagaimana mata pencahariannya, kalau kita pindah 10 kilometer dari rumah, kasihan kalau harus tetap bekerja di sana (lokasi awal), harus mengeluarkan uang sehari-hari untuk menuju lokasi," jelas Sutopo.
"Atau kalau memang direlokasi, kemudian lahan pertanian juga diganti, itu lebih baik, seperti di Sinabung," sambungnya.
Berdasarkan data BNPB per Rabu (2/1/2019), bencana ini merenggut 15 korban jiwa dan 20 orang masih dinyatakan hilang.
Kemudian, BNPB mencatat, 63 orang ditemukan selamat, tiga orang luka-luka, dan 30 rumah tertimbun tanah longsor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.