Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Indonesia Bakal Punah?

Kompas.com - 31/12/2018, 16:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DUA kali disampaikan Capres Nomor urut 02, Prabowo Subianto, dalam dua kesempatan berbeda. Indonesia akan punah. Pertama tahun 2030, dan kemudian jika Indonesia dipimpin oleh sosok yang tidak cakap memimpin. Benarkah Indonesia bisa punah?

Pernyataan yang berulang seolah ada yang ingin ditegaskan bahwa hal ini benar adanya. Penegasan dilakukan dua kali, pertama saat disiarkan melalui GerindraTV dalam sebuah acara internal partai pada pembekalan pilkada di Tahun 2017 dan menjadi pembahasan pada bulan Maret tahun ini.

Baca juga: Ketua DPP Gerindra Sebut Pernyataan Prabowo soal Indonesia Punah agar Masyarakat Waspada

 

Kala itu Prabowo Subianto mengatakan:

"Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini."
"Tetapi di negara lain, mereka sudah bikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030. Bung, mereka ramalkan kita ini bubar!"

Selang setahun, pernyataan ini berulang. Disampaikan Prabowo Subianto saat Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul Bogor, Jawa Barat, 17 Desember 2018, pekan lalu. Berikut saya sampaikan versi yang cukup lengkap:

Jadi saudara, sudah dikatakan, kita merasakan getaran rakyat, kita merasakan rakyat ingin perubahan, rakyat ingin perbaikan, rakyat ingin pemerintah yang bersih dan tidak korupsi. Betul? (Betul). Karena itu kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah. Karena elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia.

Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru. Sistem yang salah. Dan saya katakan, bahwa sistem ini kalau diteruskan akan mengakibatkan Indonesia lemah. Indonesia semakin miskin, dan semakin tidak berdaya bahkan bisa punah.

Dari dua pernyataan ini, langsung memunculkan reaksi. Tak kurang Capres dan Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam dua waktu dan kesempatan yang berbeda.

Jokowi menyindir pernyataan bahwa pemimpin pesimistis akan masa depan Indonesia dalam acara relawan, sementara Ma'ruf Amin yang mempertanyakan pernyataan Prabowo dengan pertanyaan retorik, "memang Indonesia hewan Purba!"

Baca juga: Prabowo Prediksi Indonesia Punah, Ini Respons Kubu Jokowi-Maruf

 

Saya mencoba mencari jawaban dari pihak Jokowi-Ma'ruf maupun Tim Kampanye Nasional (TKN). Sayangnya tidak ada penjelasan faktual terlebih ilmiah soal pernyataan Capres Prabowo Subianto ini.

Yang ada hanya gaduh soal pernyataan dan jawaban yang disampaikan dengan korelasi yang lemah. Lalu pertanyaannya kini, apakah benar Indonesia bisa dan bakal punah?


Survei ilmiah negara rapuh menuju gagal

Sesungguhnya ada indikator yang bisa menilai ini. Sebuah lembaga independen non-profit Fund For Peace (FFP) yang berpusat di Washington DC, Amerika Serikat.

Lembaga ini yang secara berkala melakukan survei terhadap Indeks Negara menuju Gagal (Fragile States Index). Tujuan dari FFP adalah untuk mencegah konflik global dan membantu mempertahankan keamanan global dengan melakukan survei independen dan menampilkan data untuk mencegahnya.

Dalam Indeks, negara rapuh alias menuju gagal ditandai dengan peringkat 1. Sementara negara dengan kategori teraman ditandai dengan peringkat 178. (karena ada 178 negara yang disurvei).

Negara dengan kategori negara menuju gagal yang pecah, peringkat terburuk masing - masing adalah, Sudan Selatan, Somalia, Yaman, dan Suriah. Tentu tidak asing lagi dengan masalah pada negara-negara ini.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com