Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2019, Wiranto Sasar Jatim untuk Penerapan Program Penanggulangan Terorisme

Kompas.com - 27/12/2018, 16:24 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Program sinergisitas antara kementerian/lembaga dalam penanggulangan terorisme yang dipimpin oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan merambah wilayah Jawa Timur pada 2019.

Pada 2018, program tersebut telah diterapkan di Sulawesi Tengah dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Secara total, ada 36 kementerian yang terlibat.

"Di 2019 akan kami kembangkan di Jawa Timur dan di NTB tetap, Sulawesi Tengah tetap, Jawa Timur kami coba untuk kembangkan," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto sebagai pengarah program, di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: Program Sinergisitas Kementerian dalam Penanggulangan Terorisme Dinilai Positif

 

Wiranto menyebutkan, Jawa Timur dipilih berdasarkan analisis dan pemetaan yang telah dilakukan oleh BNPT soal potensi ancaman di wilayah tersebut.

"Tentunya ini dari hasil pemantauan BNPT. Dan di Jatim sudah ada proyek deradikalisasi yang dikembangkan BNPT, dari situ nanti kembangkan ke wilayah lain," ujar dia.

Program tersebut telah diterapkan di delapan daerah pada tahun ini.

Daerah tersebut terdiri 3 wilayah di Provinsi NTB yaitu Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima, dan Kota Bima; dan 5 daerah di Sulteng yakni Kota Palu, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Poso, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Tojo Una-Una.

Baca juga: BNPT Gandeng Kemenhub Dalam Upaya Penanggulangan Terorisme

Sinergisitas membuat seluruh kementerian/lembaga bahu-membahu dalam upaya pencegahan terorisme dan radikalisme. Setiap kementerian berkontribusi sesuai kapasitasnya.

Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memperbaiki bangunan masyarakat yang dibantu.

Sementara, Kementerian Pertanian memberikan bahan yang dapat digunakan untuk beternak dan bercocok tanam.

Menurut Wiranto, upaya penanggulangan dengan pendekatan lunak (soft approach) itu telah menunjukkan hasil yang positif selama diterapkan di Sulteng dan NTB.

"Tentu hasilnya sangat menguntungkan, karena bisa membangun, terjaminnya wilayah itu, bisa membangun satu pertahanan dari terorisme. Ini dinamakan soft approach oleh karena itu di dua wilayah itu sudah kelihatan hasilnya," kata Wiranto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com