Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Pemilu 2019, Masyarakat Lebih Perhatikan Pilpres daripada Pileg

Kompas.com - 21/12/2018, 10:40 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden sekaligus mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla menilai masyarakat akan lebih memperhatikan Pilpres darilada Pileg pada pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Kalla saat memberikan sambutan di acara silaturahim akhir tahun Partai Golker di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

"Ini penting disampaikan karena bagaimanapun, orang akan lebih banyak perhatiannya kepada pilpres daripada pileg," kata Kalla.

Baca juga: Wapres Kalla Usul Pemilu Legislatif dan Pilpres Kembali Dipisah

Ia memaklumi hal tersebut karena dalam setiap pemilihan pastinya yang dinanti-nanti oleh masyarakat adalah ketuanya.

Karena itu, menurut Kalla, Pemilu 2019 akan menyulitkan bagi partai karena perhatian masyarakat lebih tertuju ke Pilpres.

Apalagi di Pileg 2019, ambang batas parlemen meningkat jadi 4 persen. Hal itu, kata Kalla semakin menyulitkan partai, terutama partai kecil dan menengah.

Baca juga: Hindari Politisasi Kelompok Minoritas, RKUHP Diminta Dibahas Setelah Pemilu 2019

Ia pun memprediksi akan ada sekitar 4-5 persen partai yang tak mencapai ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Namun, kata Kalla, sebaliknya pula, para capres dan cawapres akan kesulitan pula menghimpun kekuatan partai pengusung untuk memenangkan mereka. Pasalnya partai-partai berupaya untuk mengamankan perolehan kursi di Pileg.

Baca juga: Sekjen PDI-P Buka-bukaan Sumber Anggaran Partainya untuk Pemilu 2019

Karena itu, ia berpesan kepada Golkar agar mampu menyeimbangkan Pileg dan Pilpres.

"Jadi menyimbangkan antara Pileg dan Pilpres ini harus dijaga, karena itulah saya percaya Golkar lebih berpengalaman dibanding partai-partai lain," lanjut dia.

Kompas TV Apa alasan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto sampai berani menyebut Indonesia bisa punah? apakah ada data yang mendukung pernyataan tersebut? serta bagaimana kubu Jokowi-Maruf menanggapi pernyataan ini? KompasTV akan membahasnya bersama anggota badan komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade, wakil sekretaris jenderal DPP PDIP Erico Sutarduga, serta analis politik dari UIN Syarief Hidayatullah Adi Prayitno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com