Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Optimitis Raup 12 Persen Suara pada Pileg 2019

Kompas.com - 16/12/2018, 15:22 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Pemilu DPP PKS Chairul Anwar optimistis bisa meraup 12 persen suara nasional pada Pemilu 2019. Kesiapan mesin politik menjadi salah satu faktor yang membuat PKS optimistis.

"Tentu kita optimis untuk meraih 12 persen ini. Kita lihat setiap wilayah, mereka sudah melakukan konsolidasi dan berusaha untuk menggerakan mesin PKS, baik itu kadernya, calegnya maupun strukturnya," kata Chairul Anwar, Minggu (16/12/2018) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Chairul, PKS berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan sumber daya yang ada.

PKS, kata dia, telah menggelar Rapat Koordinasi Nasional II Pemenangan Pemilu 2019 di Hotel Horison Arcadia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Dalam acara tersebut, ujar Chairul, Tim Pemenangan menyampaikan arahan pimpinan dan menjalin koordinasi seluruh pemangku kepentingan.

Dalam rapat itu, lanjut Chairul, juga dijelaskan soal peta elektabilitas dapil yang dibuat PKS pada November 2018. 

"Ada dua lembaga survei dengan dua konsentrasi berbeda yang memaparkan tentang peta elektabilitas, kemudian 'liketabilitas' dan popularitas partai-partai yang ada di Indonesia," imbuhnya.

Ia berharap, rakornas menjadi bekal yang cukup untuk memenangkan PKS di setiap wilayah di Indonesia. Rencananya, rakor kembali digelar pada satu hingga dua bulan mendatang.

Baca juga: PKS Tolak Gagasan PSI yang Ingin Larang Poligami bagi Pejabat

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menegaskan, partainya tidak mengandalkan coattail effect atau pengaruh elektoral dari pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pemilu 2019 mendatang.

"Kami, PKS, tidak membasiskan pilihan politik kami pada kemungkinan mendapat coattail effect," ujar Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).

"PKS itu selama ini basisnya peningkatan suara dan peningkatan kursinya tidak terkait dengan capres dan cawapres," ucapnya.

Kompas TV Partai Keadilan Sejahtera menilai, seharusnya tidak perlu ada uji kelayakan bagi Cawagub Jakarta yang diajukan PKS untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sandiaga Uno. Apalagi, sejak awal kesepakatan dengan Gerindra, Wagub Jakarta adalah jatah untuk PKS.<br /> <br /> KetuaBidang Pemenangan Pemilu dan PilkadaDPW PKS DKI JakartaAgung Setiartojuga menilaiuji kelayakan usulan Gerindra ini tidak sesuai dengankesepakatan yang ada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com