Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Komunitas Disabilitas Wajib Kita Perjuangkan agar Hidup Layak

Kompas.com - 05/12/2018, 21:33 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa masyarakat kelompok penyandang disabilitas berhak mendapatkan kehidupan yang layak dan perlakuan yang setara tanpa diskriminasi.

Sementara, ia menilai, saat ini banyak hak-hak kelompok disabilitas yang belum terpenuhi.

Hal itu ia ucapkan saat berpidato dalam acara peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan oleh DPP Partai Gerindra, di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

"Komunitas disabilitas wajib kita perjuangkan untuk dapat hidup layak sebagai manusia terhormat di negara ini. Cita-cita tiap manusia dari agama manapun, dari suku manapun, dari ras manapun, dari kelompok manapun, kehendak untuk hidup layak itu adalah sama bagi seluruh manusia di bumi ini," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengatakan, kelompok disabilitas termasuk warga negara yang berhak untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Ia pun menuturkan bahwa partainya telah berjuang untuk mewujudkan pemenuhan hak-hak kaum disabilitas dengan menginisiasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas.

"Seperti bagaimana saudara ketahui di lingkungan saya, partai politik yang saya pimpin saat ini merasa berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia. Dan kami menganggap komunitas disabilitas di Indonesia adalah warga negara yang ikut memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak," ujar Prabowo.

Baca juga: Hadiri Peringatan Hari Disabilitas, Prabowo Berikan Buku Paradoks Indonesia Versi Braille

Menurut Prabowo, berdasarkan UUD 1945, seluruh rakyat Indonesia harus mendapat perlindungan dari negara.

Oleh sebab itu, kata Prabowo, siapapun yang memimpin Indonesia wajib melindungi sekaligus menyejahterakan seluruh masyarakat.

"Karena itu siapapun yang ingin menjadi pemimpin di negara ini, di setiap tingkat apakah pemimpin tingkat desa, tingkat kecamatan, provinsi atau tingkat nasional, setiap anak bangsa yang ingin menerima tugas dan amanah sebagai pemimpin, wajib untuk berjuang melindungi segenap tumpah darah Indonesia," ucapnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo, menyanggah pernyataan Prabowo Subianto di forum internasional, yang menyebut korupsi di Indonesia ibarat penyakit kanker stadium 4. Menurut Jokowi, capaian indeks persepsi korupsi Indonesia, jauh membaik. Presiden meminta pihak yang berkomentar harus berdasarkan data. Presiden juga berjanji, terus memperbaiki sistem pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com