Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elektabillitas Capres-Cawapres di Kalangan Pemilih Usia Produktif menurut Survei Median

Kompas.com - 27/11/2018, 18:21 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif lembaga survei Median, Rico Marbun menyebut suara pemilih berusia produktif atau 20-40 tahun menjadi rebutan bagi capres dan cawapres di Pilpres 2019.

Menurut survei Median, suara pemilih usia produktif relatif terbagi seimbang kepada dua pasangan capres dan cawapres. 

"Suara masyarakat di usia produktif 20-40 tahun dalam partisipasinya di Pilpres 2019 memang terbelah. Karena merekalah yang merasakan langsung dampak perekonomian," kata Rico di bilangan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (27/11/2018).

Berdasarkan survei Median, selisih elektabilitas pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada pemilih 20-29 tahun hanya 2,4 persen.

Pada pemilih dengan rentang usia 20-40 tahun, Jokowi-Ma'ruf dipilih 43,9 persen responden, Prabowo-Sandi 41,5 persen, sementara 14,6 persen pemilih masih bimbang.

Sedangkan pada masyarakat yang berumur 30-39 tahun, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 36,9 persen, Prabowo-Sandiaga 45 persen, dan 18,1 persen masih belum memutuskan. 

"Kompetisi pendukung antarcapres dari sisi usia semakin muda dan produktif itu kian terasa. Termasuk pemuda yang sadar terhadap pilpres," tutur Rico.

Baca juga: Survei Median: Jokowi Masih Terhambat Masalah Ekonomi dan Kesejahteraan

Survei ini, kata Rico, menunjukkan bahwa selisih elektabilitas kedua pasangan pada pemilih usia produktif tak terlalu jomplang. 

"Kedua paslon sama-sama memiliki daya tarik. Keduanya berusaha meyakinkan bahwa merekalah yang terbaik sehingga suara golongan produktif itu sangat menentukan," paparnya.

Survei ini berlangsung pada 4-16 November dan melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan metode random sampling dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi Provinsi dengan margin of errornya sebesar 2,9 persen. 

Kompas TV Jelang Pemilu 2019 kubu calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto kerap menggaungkan semangat dan keberhasilan era orde baru yang dirasa perlu kembali diterapkan untuk mencapai kemakmuran Indonesia. Lantas apakah strategi akan mampu meningkatkan elektabilitas Prabowo - Sandi atau justru memecah dukungan dari masyarakat? Pagi ini kita akan membahasnya bersama narasumber di studio Sapa Indonesia Pagi ada Andre Rosiade Jubir badan pemenangan nasional Prabowo &ndash; Sandiaga, Arya Sinulingga jubir tim kampanye nasional Jokowi - Ma&#39;ruf dan Ray Rangkuti direktur eksekutif lingkar madani Indonesia.<br />
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com