Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Satgas Khusus Polri untuk Papua Diperpanjang hingga Pemilu 2019

Kompas.com - 26/11/2018, 10:57 WIB
Reza Jurnaliston,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara RI telah membentuk Satuan Tugas Khusus atau Satgassus Polri menjelang Pemilu 2019.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, operasional Satgassus Polri akan diperpanjang hingga pelaksanaan Pemilu 2019.

“Secara masif Satgas Papua akan diperpanjang dalam rangka untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas (keamanan dan ketertiban) saat pemilu tahun 2019,” kata Dedi di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (26/11/2018).

Dedi mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dan mencegah aksi teror kelompok kriminal bersenjata saat Pemilu 2019 di Papua.

“Jangan sampai mengacu pada 2018 ada kejadian yang mengakibatkan gugurnya anggota Polri. Di tahun 2019, kami perpanjang lagi (Satgassus Papua) kebijakan Polri dalam rangka meminimalisir dan mitigasi ancaman dari serangan KKB (kelompok kriminal bersenjata),” ujar Dedi.

Pada Pilkada 2018, pelaksanaan pilkada di Kabupaten Nduga sempat terkendala karena penyerangan KKB terhadap pesawat pembawa logistik pilkada.

Selain itu, Dedi mengatakan, tim Satgassus Papua telah melakukan penegakan hukum seperti kasus pengadangan KKB saat tokoh masyarakat dan polisi membawa logistik pilkada di Distrik Torere, Puncak Jaya, Juni 2018.

“Sudah melakukan penegakan, baik pelaku serta amunisi telah disita penegakan hukum yang dilakukan oleh Satgas Papua,” kata Dedi.

Saat ini, tambah Dedi, tim Satgassus Papua yang terdiri dari pasukan gabungan Polda Papua, Markas Besar Polri, dan Tentara Nasional Indonesia selain memiliki tugas untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat Papua juga memberikan edukasi.

Dedi mengatakan, bidang pembinaan masyarakat (Binas) Polri berfokus memberikan edukasi kepada masyarakat Papua serta membantu masyarakat untuk bercocok tanam dan beternak.

“Saat ini yang justru dikembangkan binas (bimbingan masyakata) noken. Kita menggunakan sangat persuasif kepada masyarakat Papua dalam rangka meningkatkan kemampuan, mencerdaskan anak-anak Papua dengan binas noken,” kata Dedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com