Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Akan Bantu PT KAI Selamatkan Aset-aset di Daerah

Kompas.com - 22/11/2018, 08:06 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah mengatakan, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro mendatangi KPK, Rabu (21/11/2018).

Menurut Febri, kedatangan Edi untuk meminta dukungan KPK menyelamatkan aset-aset PT KAI di sejumlah daerah. Meski demikian, Febri tak menjelaskan secara spesifik aset mana saja yang akan diselamatkan.

"Ada pembicaraan lebih lanjut terkait penyelamatan aset PT KAI. Karena ada beberapa aset KAI di daerah yang masih tumpang tindih ya, atau diduduki pihak lain, ada yang merupakan pihak swasta menggunakan aset KAI dan KPK membantu penyelamatan aset tersebut," kata Febri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu.

"Ada juga aset-aset KAI yang diperdebatkan disengketakan, diklaim, dimiliki oleh pemda atau instansi lain," lanjut dia.

Menurut Febri, KPK berupaya membantu PT KAI dalam mengantisipasi penyalahgunaan aset-aset milik negara tersebut. Hal ini juga menjadi bagian KPK dalam pencegahan korupsi.

"KPK dalam konteks fungsi trigger mechanism, dalam pencegahan, mencoba semaksimal mungkin melakukan upaya penyelamatan aset. Sudah cukup banyak yang berhasil sebenarnya untuk KAI dan instansi yang lain. Nanti update-nya akan disampaikan lebih lanjut," paparnya.

KPK tercatat pernah mendukung penyelamatan aset PT KAI pada 2017 lalu. Pada waktu itu Kementerian Agraria dan Tata Ruang bersama KPK menyepakati bahwa semua aset PT KAI harus diselamatkan.

Saat itu ada dua aspek yang ditekankan dalam menyelamatkan aset PT KAI. Pertama, dalam hal legalitas, semua aset PT KAI ini harus didaftarkan agar mendapatkan sertifikat.

Aspek kedua, yakni dari aspek fisik, aset-aset PT KAI di lapangan harus dijaga.

Di sisi lain, Edi Sukmoro pernah mengatakan penyelamatan aset-aset PT KAI guna menata kembali sekaligus mengembangkan transportasi kereta api nasional.

Ada dua kategori yang disoroti Edi, yakni aset yang kasusnya sudah masuk ke ranah hukum dan yang hanya perlu upaya penertiban.

Khusus yang sudah masuk ke ranah hukum, pihaknya meminta pendampingan dari KPK agar masalahnya bisa terselesaikan.

Kerja sama PT KAI dan KPK tercatat sudah mulai dijajaki sejak tahun 2012 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Yusril Disebut Mundur dari PBB karena Akan Masuk Pemerintahan Prabowo, Gerindra: Belum Tahu Ditempatkan di Mana

Nasional
Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Cerita Pejabat Kementan Terpaksa Penuhi Permintaan SYL saat Tak Ada Anggaran

Nasional
Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Pertamina Renjana Cita Srikandi, Wujud Komitmen Majukan Perempuan Indonesia

Nasional
Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Pilkada Jakarta Punya Daya Tarik Politik Setara Pilpres, Pengamat: Itu Sebabnya Anies Tertarik

Nasional
Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Pejabat Kementan Sempat Tolak Permintaan Rp 450 Juta dan iPhone untuk SYL

Nasional
Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Hadiri WWF 2024, Puan Tegaskan Komitmen Parlemen Dunia dalam Entaskan Persoalan Air

Nasional
Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatinan

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut Para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com