Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah: Saya Dengar Ada Problem Konsolidasi di Tim Pak Prabowo

Kompas.com - 15/11/2018, 18:41 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari polemik tentang hubungan Partai Demokrat dalam koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Menurut Fahri, memang ada masalah koordinasi dalam koalisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga.

"Memang saya mendengar ada problem konsolidasi di timnya Pak Prabowo. Mungkin memang ada yang belum tuntas diobrolin ya. Saya berharap supaya pertarungannya lebih sengit gitu, konsolidasi di timnya Pak Prabowo juga kalau bisa lebih mantap juga," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Bagi Demokrat, Fokus Menangkan Pileg Juga Berdampak bagi Prabowo-Sandiaga

Padahal, menurut Fahri, ada sosok-sosok penting yang bisa menyukseskan Prabowo-Sandiaga di koalisi tersebut, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pak SBY itu adalah jangkar yang menjamin bahwa Prabowo adalah pemimpin yang demokrasi terutama, karena dipikul atau ditopang oleh seorang presiden yg mantan tentara 10 tahun tapi dia komit dengan demokrasi," ujar Fahri.

Selain itu, ada Amien Rais yang merupakan tokoh reformasi.

Sementara itu, kata Fahri, Sandiaga Uno dinilainya identik dengan milenial. Semua potensi ini seharusnya bisa dikoordinasi dengan baik.

Baca juga: Megawati: Kalau Saya Bilang, Kasihan Prabowo...

Namun, potensi yang belum maksimal ini semakin dipersulit dengan waktu kampanye.

Fahri mengatakan, kampanye Pilpres 2019 berbeda dari gelaran sebelumnya.

Kini, bahkan berlangsung hingga 6 bulan. Waktu yang panjang ini dinilainya membuat partai koalisi Prabowo-Sandiaga kelelahan sehingga tidak maksimal dalam kampanye.

"Saya kira ini panjang ya. Itu yang saya bilang khawatir orang-orang ini agak letih semuanya karena pertarungan ini terlalu lama," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Prabowo-Sandiaga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com