JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari polemik tentang hubungan Partai Demokrat dalam koalisi pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Menurut Fahri, memang ada masalah koordinasi dalam koalisi partai pendukung Prabowo-Sandiaga.
"Memang saya mendengar ada problem konsolidasi di timnya Pak Prabowo. Mungkin memang ada yang belum tuntas diobrolin ya. Saya berharap supaya pertarungannya lebih sengit gitu, konsolidasi di timnya Pak Prabowo juga kalau bisa lebih mantap juga," ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis (15/11/2018).
Baca juga: Bagi Demokrat, Fokus Menangkan Pileg Juga Berdampak bagi Prabowo-Sandiaga
Padahal, menurut Fahri, ada sosok-sosok penting yang bisa menyukseskan Prabowo-Sandiaga di koalisi tersebut, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
"Pak SBY itu adalah jangkar yang menjamin bahwa Prabowo adalah pemimpin yang demokrasi terutama, karena dipikul atau ditopang oleh seorang presiden yg mantan tentara 10 tahun tapi dia komit dengan demokrasi," ujar Fahri.
Selain itu, ada Amien Rais yang merupakan tokoh reformasi.
Sementara itu, kata Fahri, Sandiaga Uno dinilainya identik dengan milenial. Semua potensi ini seharusnya bisa dikoordinasi dengan baik.
Baca juga: Megawati: Kalau Saya Bilang, Kasihan Prabowo...
Namun, potensi yang belum maksimal ini semakin dipersulit dengan waktu kampanye.
Fahri mengatakan, kampanye Pilpres 2019 berbeda dari gelaran sebelumnya.
Kini, bahkan berlangsung hingga 6 bulan. Waktu yang panjang ini dinilainya membuat partai koalisi Prabowo-Sandiaga kelelahan sehingga tidak maksimal dalam kampanye.
"Saya kira ini panjang ya. Itu yang saya bilang khawatir orang-orang ini agak letih semuanya karena pertarungan ini terlalu lama," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.