Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Tunggu Ajakan Bahas Strategi Pemenangan Prabowo-Sandiaga

Kompas.com - 15/11/2018, 15:19 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menilai, perlu adanya diskusi khusus antar partai pengusung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Putu mengatakan, pertemuan itu untuk membahas strategi pemenangan Prabowo-Sandiaga dengan lebih komprehensif.

"Jika tidak ada duduk bersama, berkomunikasi, berkonsolidasi, justru ini akan menimbulkan masalah. Dampaknya apa? Tidak hadirnya kemenangan untuk paslon nomor 02," ujar Putu di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana di kompleks parlemen, Kamis (15/11/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Sekjen Partai Demokrat Putu Supadma Rudana di kompleks parlemen, Kamis (15/11/2018).
Menurut dia, dalam pertemuan itu, bisa didiskusikan lebih jauh soal pengelolaan potensi-potensi yang ada di koalisi.

Baca juga: Apakah Sepenuh Hati Dukung Prabowo-Sandiaga? Ini Jawaban Demokrat...

Putu menyinggung potensi Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang berpengalaman sebagai presiden selama 10 tahun.

Selain itu, ada Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono yang berkomitmen mendukung Prabowo-Sandiaga.

Putu mengatakan segala potensi itu akan berbuah kemenangan jika bisa dikelola dengan baik.

Strategi pemenangan yang dimaksud Putu adalah strategi yang benar-benar terukur. Dia mengatakan SBY memiliki pengalaman untuk menyusun itu.

"Sebuah pemenangan ini ada sains-nya. Pak SBY adalah figur tokoh yang mengerti soal itu," kata dia.

Baca juga: Wasekjen Demokrat Sebut Prabowo-Sandi Abaikan Potensi SBY dan AHY

Ia mengatakan, strategi ini akan membuat proses kampanye menjadi efektif. Semua mesin partai di berbagai daerah bisa bekerja secara bersamaan.

"Itu mesinnya akan hidup. Jadi tidak hanya sekadar mungkin Pak Prabowo ke satu titik, Pak Sandi ke satu titik," ujar Putu.

Putu mengatakan, hingga saat ini, Partai Demokrat masih membuka pintu menunggu ajakan itu.

"Saya sebagai jubir mengingatkan ini. Kalau lewat sampai April kan sayang. Ini masih ada waktu, ayo kita berbenah, ayo kita melakukan konsolidasi, sehingga betul-betul kemenangan ada di pihak 02 dan kita," kata dia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Prabowo-Sandiaga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com