Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Tahun Tragedi Semanggi, Kegigihan Sumarsih Perjuangkan Keadilan

Kompas.com - 15/11/2018, 08:39 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Maria Catarina Sumarsih (66) tak juga menyerah memperjuangkan keadilan bagi Bernardinus Realino Norman Irawan atau Wawan. 

Wawan adalah putra Sumarsih yang menjadi korban tragedi Semanggi 1. Mahasiswa Universitas Katolik Atmajaya Jakarta itu gugur setelah tertembus peluru yang diduga berasal dari senjata aparat pada 13 November 1998 atau 20 tahun lalu. 

Selama 20 tahun pula Sumarsih tak henti-hentinya berharap pada pemerintah untuk mengungkap dan menuntaskan kasus kematian anaknya.

Sudah empat kali presiden berganti, Sumarsih merasa anaknya belum juga mendapat keadilan.

Sumarsih mengungkapkan, kegigihannya karena didasari rasa cinta kepada anaknya.

"Relasi cinta itu tidak bisa diputus oleh kematian, itu yang menyemangati saya," ujarnya saat ditemui di Kantor KontraS, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).

Selain itu, Aksi Kamisan yang rutin dilaksanakan tiap pekan di seberang Istana Merdeka juga menjadi sumber lain yang menggolorakan semangatnya.

Sumarsih mengatakan, melalui aksi tersebut, ia memiliki kesempatan bertemu banyak orang. Dari situ ia menjadi bersemangat, ditambah dengan dukungan dari keluarga korban lainnya.

Baca juga: 20 Tahun Tragedi Semanggi I, Keluarga Korban Desak Penuntasan Kasus Secara Hukum

Apalagi, ketika ada murid sekolah atau orang awam menghadiri aksi tersebut untuk belajar mengenai Hak Asasi Manusia (HAM).

"Ketika mereka datang mau belajar soal HAM itu bagus sekali, ini ada manfaatnya yang saya lakukan," terang dia.

Penyemangat lain bagi dirinya adalah masyarakat, melalui publikasi, misalnya disertasi atau artikel.

"Disertasi dan artikel tentang Aksi Kamisan, pengakuan masyarakat yang benar-benar menyemangati saya," ungkapnya.

Kompas TV Ajang ini adalah pameran foto 20 tahun reformasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com