Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Wapres AS, Jokowi Minta Produk Indonesia Tak Dikenai Pajak

Kompas.com - 14/11/2018, 21:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Indonesia meminta Amerika Serikat untuk terus memberikan fasilitas generalized system of preferences (GSP) bagi produk-produk Indonesia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan langsung hal tersebut saat menghadiri pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence di sela KTT ke-33 ASEAN di Singapura, Rabu (14/11/2018).

"Presiden mengharapkan agar Amerika masih bisa terus memberikan fasilitas GSP bagi Indonesia. Karena GSP ini sangat bermanfaat bukan hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk Amerika," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, seusai pertemuan bilateral.

Baca juga: Presiden Jokowi dan Wapres AS Mike Pence Bertemu secara Mendadak, Apa yang Dibahas?

Dikutip dari situs Office of The United States Trade Representatives, GSP adalah sebuah kebijakan pemerintah AS dalam memberikan peluang kepada negara-negara miskin membangun perekonomian di dalam negeri mereka melalui perdagangan. 

GSP adalah cara yang paling tua dan paling banyak digunakan AS dalam hubungan perdagangan dengan negara-negara itu. Lewat GSP, maka produk dari negara-negara ekonomi lemah itu akan diberikan fasilitas bebas pajak dan cukai untuk dijual di Amerika. 

Permintaan Indonesia soal GSP pada ini disampaikan di sela topik perbincangan mengenai perdagangan Indonesia dan Amerika yang seharusnya bersifat saling melengkapi dan saling menguntungkan, bukan hanya menguntungkan satu pihak saja.

Menlu Retno menambahkan, pendekatan Indonesia melobi AS agar tetap memberikan fasilitas GSP bagi produk Indonesia adalah pendekatan yang tidak akan menimbulkan resistensi bagi AS sendiri.

"Presiden menekankan kalau kita memakai pendekatan yang serius ya, maka mungkin malah akan justru menjadikan situasi yang lebih buruk," ujar Retno.

Baca juga: 45 Menit Bertemu, Ini Isi Pembicaraan Jokowi dengan Vladimir Putin

Wapres Pence sendiri, menurut Retno, merespons baik permintaan Presiden Jokowi tersebut. Meski tidak spesifik merespons mengenai GSP, namun Wapres Pence menyatakan komitmennya dalam hal perdagangan Indonesia-Amerika yang harus saling melengkapi dan menguntungkan.

"Tidak secara spesifik merespons GSP. Tapi saya kira pesan bahwa sebuah hubungan perdagangan yang saling menguntungkan itu sangat dishare oleh Amerika. Suasana pertemuan tadi sangat baik dan beberapa kali Wapres Pence menekankan bahwa Indonesia adalah strategic partner and friend of USA," lanjut Menlu Retno.

Diberitakan, pemerintah AS sedang mengevaluasi sejumlah produk asal Indonesia yang masuk ke negaranya. Beberapa produk yang dimaksud, antara lain tekstil, kapas dan sejumlah produk hasil laut. 

Evaluasi dilakukan untuk menentukan produk mana yang masih layak menerima fasilitas GSP. GSP sendiri adalah pemotongan bea masuk bagi produk ekspor sebuah negara. Fasilitas ini merupakan kebijakan demi membantu perekonomian negara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com