Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prabowo-Sandiaga Pemimpin Sportif, Tak Segan Minta Maaf"

Kompas.com - 14/11/2018, 18:18 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sodik Mudjahid berpendapat permintaan maaf yang sudah diucapkan tiga kali oleh calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, merupakan bentuk sikap sportif.

Artinya, Prabowo-Sandiaga tidak segan meminta maaf kepada masyarakat atas kesalahan yang diperbuat.

Sodik mengatakan, hal ini berbeda dengan sikap calon presiden Joko Widodo.

"Dia lah Prabowo-Sandi pemimpin sportif, tidak segan meminta maaf, dan berorientasi kepada kepentingan rakyat. Beda dengan Jokowi," ujar Sodik ketika dihubungi, Rabu (14/11/2018).

Baca juga: Hasto: Pemimpin Itu Tidak Grusa-grusu, Tidak Sebentar-sebentar Minta Maaf

Sodik mengatakan, Jokowi tidak memenuhi semua janji kampanye pada Pemilihan Presiden 2014. Namun, Jokowi tidak meminta maaf. Kata dia, Jokowi malah berupaya mendapatkan kekuasaan lagi.

"Banyak bohong janji kampanye 2014, ingin maju lagi, bukan minta maaf tapi malah mobilisasi kekuasaan, lakukan pelanggaran kampanye, berkata aneh-aneh seperti sontoloyo, genderuwo," kata Sodik.

Tiga kali meminta maaf

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo dan Ma'ruf Amin mengingatkan tentang seringnya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan kesalahan.

Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni mencatat, Prabowo-Sandiaga setidaknya sudah tiga kali menyampaikan permintaan maaf.

"Dalam masa kampanye yang berlangsung sekitar satu setengah bulan, Pak Prabowo dan Pak Sandi sudah tiga kali melakukan kesalahan fatal dan berujung dengan minta maaf," ujar Raja.

Baca juga: Tim Jokowi-Maruf: Satu Setengah Bulan Kampanye, Prabowo-Sandi Sudah 3 Kali Minta Maaf

Apa saja kasus yang disoroti Raja Juli?

Pertama, Prabowo meminta maaf karena ikut menyebarkan kabar yang tidak benar itu. Ia mengaku tergesa-gesa dalam menyikapi dan merasa telah ikut menyuarakan sesuatu yang belum dipastikan kebenarannya.

Kedua, Prabowo meminta maaf soal polemik tampang Boyolali. Melalui rekaman video, Prabowo meminta maaf jika ada yang tersinggung dengan ucapannya itu. Prabowo merasa sama sekali tidak berniat menghina warga Boyolali.

Ketiga, Sandiaga menyampaikan permohonan maaf terkait dirinya melangkahi makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH Bisri Syansuri, yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com