Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia di Indonesia Diminta Waspadai "Japanese Encephalitis", Kemenkes Membantah

Kompas.com - 12/11/2018, 13:43 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia mengimbau warganya untuk waspada terhadap penyakit Japanese Encephalitis (JE) saat akan berkunjung ke wilayah Indonesia, khususnya Bali.

JE merupakan suatu penyakit radang otak yang dapat ditularkan oleh nyamuk jenis Culex.

Informasi saran perjalanan atau travel advice ini disampaikan pemerintah Australia melalui situs resmi Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT).

Menurut Pemerintah Australia, ada peningkatan jumlah kasus penyakit JE, terutama di Bali.

Baca juga: Japanese Encephalitis, Penyakit Radang Otak yang Ditularkan Nyamuk

DFAT mengimbau kepada warganya yang hendak berwisata ke Indonesia, khususnya wilayah Bali. untuk berkonsultasi dengan dokter terkait vaksinasi mereka. Selain itu, warga Australia juga diminta untuk menghindari gigitan nyamuk.

DFAT mengklaim, telah ada wisatawan Australia yang terdeteksi terkena penyakit JE setelah kembali dari wilayah Indonesia, termasuk mengunjungi Bali.

Saran perjalanan ini juga disampaikan DFAT melalui akun resmi Twitternya, @Smartraveller.

Tanggapan Kemenkes

Informasi seputar lonjakan kasus penyakit JE ini mendapatkan tanggapan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kemenkes membantah hal tersebut karena sepanjang 2018 hanya ditemukan satu kasus JE, dan terjadi tanpa kematian. Di wilayah Bali juga telah dilakukan vaksinasi JE pada April 2018 lalu.

"Kampanye imunisasi JE khusus di Bali karena merupakan daerah endemis JE. Cakupan proyek tersebut mencapai 100 persen ," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes Widyawati melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (12/11/2018).

Direktur Surveilan dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Vensya Sitohang mengatakan, satu kasus JE itu ditemukan pada Januari 2018.

Menurut Vensya, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi infeksi JE. Pengobatan yang ada, lanjut dia, untuk mengurangi tingkat kematian akibat JE. Ia pun mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.

"(Pembersihan lingkungan) dengan pemberantasan sarang nyamuk dan imunisasi adalah cara pencegahan paling efektif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com