Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Jadwalkan 20 Pertemuan Bilateral di KTT ASEAN

Kompas.com - 08/11/2018, 21:22 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN di Singapura, 13 hingga 15 November 2018 mendatang.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, jadwal Presiden Jokowi di Singapura selama sekitar dua hari tersebut sangat padat karena akan diisi oleh pertemuan bilateral dengan pimpinan negara sahabat.

"Pada saat di Singapura, memang sangat-sangat padat karena dalam waktu 2,5 hari, akan ada lebih dari sekitar 17 sampai 20 pertemuan, kami masih bahas beberapa pertemuan bilateral, harus kita matangkan persiapannya. Jadi akan sangat padat sekali," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Baca juga: Jokowi Bicara Kebocoran Data Facebook dalam KTT Asean

Salah satu yang akan ditekankan dalam pertemuan bilateral itu, yakni menindaklanjuti ide pembentukan ekosistem ekonomi yang damai, stabil dan sejahtera di lingkaran Indo Pasifik.

Diketahui, konsep ekosistem ekonomi Indo Pasifik ini diperkenalkan Jokowi pada momentum East Asian Summit (EAS), sekitar 1,5 tahun silam.

"Ini belum akhir dari suatu proses. Karena kita tentunya untuk sebuah gagasan yang besar itu memerlukan beberapa waktu untuk melanjutkan konsultasi. Tapi paling tidak Presiden akan merencanakan mempresentasikan mengenai masalah Indo Pasifik," ujar Retno.

Baca juga: Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Bertemu Presiden Myanmar dan PM Vietnam

Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menindaklanjuti negosiasi pembentukan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) di mana Indonesia adalah ketua tim negosiasi.

"Kami akan menyampaikan pentingnya KTT mengenai RCEP sendiri yang intinya para leader memberikan komitmen lebih agar negosiasi RCEP ini dapat segera diselesaikan. Karena kalau 10 ditambah 6 atau 16 negara ini, akan menjadi satu blok perdagangan yang sangat besar," ujar Retno.

RCEP sendiri adalah kesepakatan perdagangan bebas yang digagas 10 negara anggota ASEAN. RCEP bertujuan memperluas dan mempererat basis kerja sama ekonomi antara negara-negara yang terlibat di dalamnya.

Kompas TV Pembangunan ekonomi kawasan menjadi salah satu pokok pembahasan dalam pertemuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com