Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Mengaku Bersama Prabowo Bertemu Gus Sholah Bahas Ekonomi

Kompas.com - 07/11/2018, 22:23 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengaku bahwa dirinya dan calon presiden Prabowo Subianto sempat bertemu dengan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama sekaligus pengasuh pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid.

Pertemuan terjadi di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Rabu (7/11/2018) sore.

Sandiaga mengatakan, dalam pertemuan tersebut mereka membahas sejumlah persoalan di bidang ekonomi, khususnya terkait pengelolaan anggaran dan utang negara.

"Tadi membahas ekonomi. Kalau yang kami bahas secara detail tadi soal ekonomi. Saya tadi diskusinya tentang ekonomi, tentang bagaimana anggaran negara, bagaimana pengelolaan utang dan sebagainya," ujar Sandiaga saat ditemui di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Rabu.

Baca juga: Sandiaga: Pak Prabowo Negarawan, kalau Menyinggung Perasaan Dia Minta Maaf

Selain Salahuddin Wahid atau akrab disapa Gus Sholah, hadir pula mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan ahli ekonomi Kwik Kian Gie.

Menurut Sandiaga, pihaknya perlu menerima masukan dari berbagai pihak sebab di Pilpres 2019 pasangan Prabowo-Sandiaga harus menawarkan solusi yang lebih menarik dibandingkan upaya pemerintah saat ini di bidang ekonomi.

Hal tersebut, kata Sandiaga, menjadi salah satu kunci untuk menarik suara para pemilih mengambang atau swing voters yang belum menentukan pilihan di Pilpres 2019.

"Karena ini semakin terlihat bahwa ini referendum ekonomi Indonesia. Di 2019 kami harus menghadirkan satu tawaran yang lebih menarik daripada yang sudah ditawarkan pemerintah sekarang," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Karena Tampang Boyolali, Prabowo Dilaporkan Atas Tuduhan Penghinaan Golongan

"Kunci kami untuk memenangkan hati dan pikiran elektoral, apalagi yang belum menentukan pilihan. Harus kami berikan tawaran ekonomi yang lebih menggigit. Ini yang kami coba tawarkan," tuturnya.

Sandiaga pun menegaskan bahwa kehadiran Gus Sholah dalam pertemuan itu bukan sebagai penasihat bidang ekonomi pasangan Prabowo-Sandiaga.

Ia juga mengatakan tidak ada pembahasan terkait politik dengan Gus Sholah.

"Enggak, enggak ada (pembahasan politik). Tadi hanya mengenai pembahasan ekonomi saja," kata Sandiaga.

Kompas TV Apa maksud dari Prabowo Subianto sampai menyebut Tampang Boyolali yang akhirnya menjadi polemik di masyarakat. Kenapa kedua pasangan capres-cawapres lebih memilih saling sindir dan bukan lebih memilih menyampaikan visi misi yang jelas ke masyarakat? Simak bahasannya bersama juru bicara Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade, Direktur Bidang Saksi Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Lukman Edy, serta analis komunikasi politik UIN Syarif Hidayatullah Gun Gun Haryanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com