Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Lengkap Klarifikasi dan Permintaan Maaf Prabowo soal "Tampang Boyolali"

Kompas.com - 07/11/2018, 09:54 WIB
Kristian Erdianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengklarifikasi pernyataan dalam pidatonya yang menyebutkan istilah "tampang Boyolali".

Istilah tersebut disampaikan Prabowo saat peresmian Kantor Badan Pemenangan Prabowo-Sandi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10/2018).

Prabowo menegaskan, ia sama sekali tidak berniat menghina mereka yang berasal dari Boyolali.

Menurut dia, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan rasa empati dan solidaritas atas permasalahan yang dialami masyarakat.

Baca juga: Prabowo Minta Maaf jika Ada yang Tersinggung dengan Tampang Boyolali

Pernyataan klarifikasi Prabowo itu disampaikan melalui sebuah video yang diunggah oleh Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui akun Twitter-nya, Selasa (6/11/2018).

Dalam video itu, Prabowo juga menyampaikan permohonan maaf jika ada yang tersinggung dengan pernyataannya.

Berikut klarifikasi Prabowo soal polemik "tampang Boyolali" dalam video tersebut:

Dahnil: Lagi ramai nih Pak. Katanya Pak Prabowo dituduh menghina orang Boyolali karena menyebut tampang Boyolali. padahal Bapak kan juga tampang Bojongkoneng, Pak... Ha-ha-ha-ha...Bagaimana Pak?

Prabowo: Saya kira itu mungkin berlebihan ya. Saya tidak ada niat sama sekali. Itu kan cara saya kalau bicara itu familier dari istilah atau mungkin bahasa-bahasa sebagai seorang teman. Audiens pada waktu itu juga tidak terlalu besar, paling hanya 400, 500 orang, kader dari partai-partai koalisi kita, peresmian kantor pemenangan.

Ya saya seloroh lah dan sambutan saya itu kira-kira satu jam, mungkin 40 menit lebih. Itu kan hanya paling dua menit dan maksudnya bukan menghina justru empati.

Jadi, kalau saya bicara tampang Boyolali di Boyolali, kalau di Brebes, tampang Brebes. Itu kan seloroh dalam arti empati dan solidaritas saya dengan orang. Saya tahu kondisi kalian, kan gitu. Yang saya permasalahkan justru adalah ketidakadilan, kesenjangan, ketimpangan, yang semua orang tahu di Indonesia ini makin lebar, makin tidak adil, yang menikmati kekayaan di Indonesia kan hanya segelintir orang saja. Maksud saya itu.

Ya kalau saya tampang Bojongkoneng, ya terima kasihlah.

Dahnil: Memang tampang Bojongkoneng ya pak. Teman-teman Bojongkoneng itu di Bogor lho, tempat tinggalnya Pak Prabowo di Hambalang.

Prabowo: Benar, benar. Jadi ya maksud saya tidak negatif, tapi kalau ada yang merasa tersinggung ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu. Dan saya siap kalau suatu saat mungkin saya diminta dialog langsung. Enggak ada masalah. Ya kita baik-baik saja. Demokrasi kan ya harus dinamis.

Kalau kita enggak boleh melucu, enggak boleh seloroh, enggak boleh joking, Enggak boleh becanda, ya bosan. Tidur lah nanti semua audiens, capek, kasihan. Saya kita begitu maksud saya.

Dahnil: Jadi pesan Pak Prabowo, teman-teman, tentu Beliau ingin akrab dengan masyarakat Boyolali dan ingin akrab dengan semua rakyat Indonesia.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Timses Prabowo-Sandiaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com