JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta semua pihak transparan di era keterbukaan seperti sekarang.
Hal itu disampaikan Kalla dalam acara penganugerahan Keterbukaan Informasi Badan Publik Tahun 2018 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (5/11/2018).
"(Era) Keterbukaan ini seperti saya katakan tadi, juga didukung oleh media yang begitu besar dan begitu beragam dan dapat deteksi sampai berapa tahun sebelumnya, menyebabkan bahwa informasi itu harus benar," kata Kalla.
Ia mengatakan, saat ini sangat mudah untuk mengetahui sebuah lembaga publik mengeluarkan informasi yang benar atau hoaks.
Bahkan, kata Kalla, salah memberi informasi di era keterbukaan juga fatal akibatnya.
Ia pun menyebutkan ada beberapa perusahaan yang dihukum pengadilan lantaran salah memberikan informasi mengenai produk yang dijual.
Baca juga: Wapres JK Akan Buka Forum Internasional Pelayanan Publik
Kalla pun mengatakan keterbukaan juga penting untuk dimiliki partai politik. Tanpa keterbukaan, sambung Kalla, partai akan ditinggalkan konstituennya.
"Begitu ada hoaks langsung lembaga atau partai langsung menjadi masalah," ujar Kalla.
"Begitu juga kementerian, kementerian tidak membuka keuangannya berapa banyak yang diterima. Berapa APBN, berapa yang diterima, tentu orang tidak percaya apabila kurang kepercayaan, kurang trust, orang akan malas bayar pajak, malas berpartisipasi," lanjut dia.