Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perkenalkan Salam Jempol...

Kompas.com - 28/10/2018, 16:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com -- Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo memperkenalkan simbol kampanye baru kepada seluruh tim kampanye nasional maupun daerah pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Surabaya, Minggu (28/10/2018).

Simbol kampanye baru pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin tersebut adalah ibu jari alias jempol.

Kepada lebih dari 1.000 tim sukses dalam pengarahan tertutup, Jokowi mengatakan, ibu jari adalah simbol keunggulan. Ibu jari juga bermakna kehebatan, tekad, kemauan sekaligus kegigihan.

Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, posisi tangan dengan jempol terangkat dan jari sisanya ditekuk akan menjadi salam seluruh pendukung Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Kemajuan Bangsa dan Negara Ada di Tangan Pemuda

"Itu salam yang diperkenalkan dalam Rakernas tadi, salam jempol," ujar Hasto kepada para wartawan di Surabaya, Minggu siang.

Hasto menambahkan, posisi tangan jempol terangkat dan keempat jari sisanya ditekuk ke dalam menunjukkan kecepatan dalam mengambil keputusan. Dapat juga dimaknai sebagai angka satu bagi kemajuan Indonesia.

Jokowi, lanjut Hasto, juga memperkenalkan 'tos' baru bagi sesama pendukung Jokowi. Jadi, apabila sesama pendukung Jokowi-Ma'ruf bertemu, salam yang digunakan adalah pertemuan antara tangan dengan posisi salam jempol.

Baca juga: Jokowi: Survei Jangan Membuat Kita Terlena...

"Ini salam penuh sentuhan persaudaraan, bagaikan elemen utama untuk memenangkan, di mana ada parpol dan relawan yang menyatu, semua berjuang untuk kebaikan," ujar Hasto.

Hadir dalam pengarahan, antara lain Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri,

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Perindo Harry Tanoesoedibyo, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, Ketua PPP Romahurmuziy dan Ketua Umum PSI Grace Natalie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com