Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Buru Pembawa Bendera yang Dibakar di Garut

Kompas.com - 25/10/2018, 14:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri memburu pembawa bendera yang dibakar pada peringatan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Limbangan, Garut, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

"Kami sedang mencari siapa yang bawa bendera itu," ujar Wakil Kepala Polri Komjen (Pol) Ari Dono Sukamto saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Kepolisian ingin mencari tahu motif pelaku membawa bendera yang dibakar itu.

Polri juga ingin mengetahui apakah ada instruksi dari pembawa bendera untuk membakar bendera itu atau tidak.

Saat ini, lanjut Ari, Polri masih memeriksa intensif tiga pelaku pembakaran bendera di Polda Jawa Barat.

Baca juga: Soal Pembakaran Bendera, Ketum PP Muhammadiyah Minta Semua Pihak Tahan Diri

Ari mengatakan, keterangan tiga pelaku pembakaran itu masih membutuhkan keterangan saksi lainnya.

"Dalam rangka mendalami keterangan yang disampaikan tiga orang yang saat itu melakukan pembakaran, kemudian akan dicarikan keterangan saksi lain untuk membuktikan bahwa perbuatan itu memang ada," ujar Ari.

Ketiga pelaku pembakaran saat ini statusnya masih saksi.

Saat ditanya apakah ada kemungkinan ketiga orang pembakar beserta pembawa bendera itu akan ditetapkan sebagai tersangka, Ari mengatakan, pihaknya masih mengkajinya secara hukum.

"Nanti kita ketahui ada peraturan soal itu enggak. Dalam kegiatan Hari Santri itu boleh ini itu, salah satunya tidak boleh bawa atribut yang dilarang. Makanya kita kejar dulu siapa yang membawa bendera, maksud dia bawa itu apa dan sebagainya," ujar Ari.

Baca juga: Polisi Sebut Video Viral Pembakaran Bendera di Garut Bukan Rekaman Utuh

Pembakaran bendera terjadi saat perayaan Hari Santri di Lapangan Alun-Alun Limbangan, Garut, Senin (22/10/2018).

Video pembakaran bendera tersebut viral dan menghebohkan jagat media sosial.

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menggelar konpers dan menyatakan bahwa polisi sedang memproses kasus ini.

Wiranto pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang. Dalam kasus ini, sebanyak tiga orang terduga sudah diamankan Polres Garut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com