Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 19, Hanya 8 Pelamar Jalur Diaspora yang Lolos Seleksi Administrasi CPNS 2018

Kompas.com - 24/10/2018, 22:31 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan, hanya delapan pelamar dari jalur diaspora yang dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018.

Formasi diaspora diperuntukkan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang menetap di luar Indonesia, memiliki paspor Indonesia yang masih berlaku, dan bekerja sebagai tenaga profesional di bidangnya, yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari tempat yang bersangkutan bekerja minimal selama dua tahun.

Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan mengatakan, ada 11 orang yang tidak lolos dari total 19 diaspora yang melamar.

"Dari 19 yang akhirnya menyerahkan (berkas pendaftaran), unfortunately hanya 8 orang yang dianggap memenuhi syarat, alias 11-nya tidak memenuhi syarat," ujar Ridwan, saat konferensi pers di Kantor Pusat BKN, Jakarta Timur, Rabu (24/10/2018).

Baca juga: Ini yang Harus Dibawa Peserta Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2018

Ridwan mengaku tidak mengetahui penyebab 11 orang pelamar lainnya tidak lolos seleksi administrasi.

Menurut dia, kemungkinan adanya perbedaan wilayah waktu, atau adanya kekurangan dokumen, yang menjadi penghambat proses pendaftaran.

"Alasannya, enggak tahu ya. Time zone-nya berbeda, mereka enggak pegang dokumen sesuatu, enggak tahu ya," kata dia.

Proses seleksi merupakan tanggung jawab masing-masing instansi.

Oleh karena itu, ia menyarankan kepada pelamar yang tidak terima dengan hasil seleksi, agar mengajukan keberatan kepada instansi terkait.

Ridwan mengatakan, beberapa lembaga pemerintah memberikan waktu sanggah kepada pelamar terhadap hasil seleksi.

Baca juga: Ada 5 Sesi Tes Seleksi Kompetensi Dasar CPNS 2018, Peserta Wajib Hadir 1 Jam Sebelumnya

Akan tetapi, ia tidak mengetahui secara spesifik lembaga mana saja yang memberikan waktu sanggah.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Syafruddin mengakui formasi khusus diaspora Indonesia dalam seleksi CPNS 2018 sepi peminat.

Meski sepi peminat, Syafruddin tetap mengapresiasi peserta yang telah mendaftar melalui jalur tersebut.

Menurut dia, hal itu membuktikan masih ada diaspora yang ingin berkontribusi untuk bangsa.

Diketahui, akun yang didaftarkan di situs SSCN dari formasi diaspora sebanyak 99 orang. Akan tetapi, tidak ada seperempat dari total tersebut yang menyelesaikan proses pendaftaran.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Instansi Paling Banyak dan Paling Sedikit Diincar CPNS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com