Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto Kristiyanto: Usulan Debat Capres-Cawapres 6 Jam Berlebihan

Kompas.com - 23/10/2018, 21:34 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, gagasan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, yang mengusulkan supaya debat kandidat capres-cawapres diperpanjang durasinya menjadi enam jam adalah berlebihan.

Menurut Hasto, debat digunakan untuk mengetahui komitmen, rekam jejak, dan kemampuan calom pemimlin, bukan untuk mengukuf keterampilan berbicara.

"Berlebihan karena kita cari pemimpin bukan dari aspek keterampilan berbicara, tapi dari komitmen, rekam jejak, kemampuan pemimpin yang transformatif," kata Hasto usai sebuah diskusi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Baca juga: Tim Prabowo-Sandi Usulkan Debat Capres Digelar di Kampus, Tanpa Dihadiri Pendukung

Jika tujuan durasi debat yang panjang adalah untuk mendalami rekam jejak dan kapabilitas kandidat, kata Hasto, hal itu bisa diketahui dari banyak cara, tidak hanya dari debat.

Hasto mengatakan, kapabilitas para kandidat memang harus terus menerus diuji, tetapi tidak hanya melalui debat.

"Selama ini kan rekam jejak sudah sangat jelas. Pak Jokowi dari Walikota, Gubernur, Capres saat itu. Begitu pula Pak Prabowo," ujar Hasto.

"Rekam jejak ini yang harus diuji terus-menerus dan kaitannya dengan keputusan politik yang diambil, karakter pemimpin, karakter yang grasak-grusuk tentu bukan hal positif. Tapi pemimpin yang terus tersenyum hadapi kritik itu artinya tahan uji," lanjutnya.

Baca juga: KPU Rancang Debat Capres-Cawapres Pemilu 2019 Digelar 5 Kali

Sebelumnya, Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Mardani Ali Sera mengusulkan supaya debat kandidat capres-cawapres diperpanjang durasinya menjadi enam jam. Hal itu untuk menjamin kedalaman isu yang dibahas capres dan cawapres dalam debat.

Menurut Mardani, pendeknya durasi debat yang diberikan pada capres dan cawapres pada penyelenggaraan debat-debat sebelumnya, menyebabkan kandidat tidak bisa tuntas dalam menjawab isu yang diangkat.

"Enam jam mungkin bombastis ya, tapi intinya dalami sampai tuntas. Kalau 2 jam kemarin itu masih kurang, 3 jam masih bisa," kata Mardani usai sebuah diskusi di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (23/10/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com