Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Saya Kira Jokowi Sedang Menyindir Dirinya Sendiri

Kompas.com - 22/10/2018, 17:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, Presiden Joko Widodo tengah menyindir diri sendiri saat mengimbau agar mengakhiri politik kebohongan.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di perayaan HUT ke-54 Partai Golkar, di Kemayoran, Jakarta, Senin (22/10/2018).

"Saya kira dia sedang menyindir dirinya sendiri ya, mungkin dalam rangka refleksi kali," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/10/2018).

Dalam sambutannya saat HUT ke-54 Partai Golkar, Jokowi mengatakan bahwa pemilu bukan perang demokrasi melainkan perayaan demokrasi. Ia berharap pesta demokrasi bersih dan diwarnai adu gagasan serta program, dan adu rekam jejak prestasi.

Baca juga: Erick Thohir: Stop Politik Kebohongan, Kasihan Rakyat

Jokowi sempat menyebutkan agar politik kebohongan dihentikan.

Fadli menuding justru pemerintah banyak berbohong kepada rakyat dengan tidak menuntaskan janji kampanye.

Ia menyinggung divestasi PT Freeport Indonesia yang diberitakan telah selesai dan 51 persen sahamnya bakal dimiliki PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum selaku BUMN

Padahal, kata Fadli, divestasi PT Freeport Indonesia agar menjadi milik Indonesia sepenuhnya belum selesai karena Inalum masih harus melunasi biaya divestasi sebesar Rp 56 triliun.

"Waktu itu juga, waktu awal-awal ada berita tentang sudah ada 51 persen. Saya termasuk yang men-twit mengatakan ya kita lihatlah apakah sudah direalisasi," kata Fadli.

"Janganlah baru sekadar understanding, MoU, baru head of agreement, agreement dan lain sebagainya tapi realisasinya itu tidak seperti yang diklaim bahwa telah terjadi transaksi yang membuat kita menjadi mayoritas," lanjut dia.

Sebelumnya, pada Minggu (21/10/2018) kemarin, Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir mengatakan, maksud dari pernyataan Presiden agar kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden mematuhi kesepakatan untuk tidak menggunakan kampanye negatif.

Erick meminta agar komitmen tersebut tetap dijaga oleh kedua pihak.

Erick memastikan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf akan menjaga pesta demokrasi dengan cara yang bermartabat dan bersahabat.

Menurut dia, tim kampanye akan bekerja keras dengan soliditas untuk menyampaikan visi misi capres dan cawapres, termasuk memperlihatkan rekam jejak sebelumnya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Surya Paloh Sedih SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

PDI-P Harap PTUN Tidak Biarkan Pelanggaran Hukum yang Diduga Dilakukan KPU

Nasional
KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

KPK Sebut SPDP Kasus Korupsi di PDAM Boyolali Hoaks

Nasional
Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Kompolnas Dorong Motif Bunuh Diri Brigadir RAT Tetap Diusut meski Penyelidikan Kasus Dihentikan

Nasional
Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Airin Hadir di Taaruf Muhaimin Bersama Calon Kepala Daerah

Nasional
Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Sentil KPU, Hakim MK Arief Hidayat: Sudah Hadir Ya Setelah Viral Saya Marahi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com