Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penundaan Kenaikan Harga Premium Dinilai Bom Waktu

Kompas.com - 18/10/2018, 18:49 WIB
Yoga Sukmana,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menunda kenaikan harga bahan bakar minyak jenis premium pada 10 Oktober 2018 hingga waktu yang tidak ditentukan. Namun, keputusan itu dinilai bisa menjadi bom waktu. Sebab, harga minyak dunia terus naik dan kurs rupiah terhadap dollar AS terus merosot.

"Terkait penundaan ini akan menjadi bom waktu," ujar Direktur Eksekutif Indonesian Club Gigih Guntoro dalam acara diskusi di Jakarta, kamis (18/10/2018).

Ia mengatakan, dengan penundaan kenaikan harga premium maka Pertamina memikul beban yang besar karena harus menanggung selisih harga akibat harga minyak dunia yang kini sudah 70 dollar per barrel.

Baca juga: Jokowi: Keuntungan Pertamina Tak Signifikan Naik jika Harga Premium Naik

Menurut dia, dengan beban yang besar itu maka keuntungan Pertamina akan terus tergerus. Hal ini dinilai bisa membuat Pertamina tak bisa bergerak strategis untuk berinvestasi.

Padahal, eksplorasi migas membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Gigih berharap pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik agar situasi ini bisa ditangani dengan baik. Untuk jangka penjang tutur dia, pemerintah harus menggenjot energi baru terbarukan sebagai alternatif dari energi fosil saat ini.

Di tempat yang sama, Dosen Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dani Setiawan menilai kebijakan pemerintah menunda kenaikan harga premium merupakan hal yang wajar.

Baca juga: Batalkan Kenaikan Harga Premium di Menit Terakhir, Ini Penjelasan Jokowi

Selain pertimbangan ekonomi, pemerintah juga dinilai mempertimbangkan aktor politik. Terlebih saat ini adalah tahun politik.

"Bagi saya dua hal itu bukan sesuatu yang tidak normal dipertimbangkan dalam kebijakan publik. Misalnya ada unsur politik dipertimbangkan karena menjalankan satu kekuasaan juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor politik. Stabilitas politik akan sangat menentukan roda pemerintahan," kata dia.

"Jadi stabilitas politik merupakan variabel penting juga yang harus dilihat bagaimana kebijakan itu bisa diambil atau tidak," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com