Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: PDI-P Paling Militan Dukung Jokowi-Ma'ruf, Perindo Sebaliknya

Kompas.com - 27/09/2018, 17:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei mengenai militansi pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin berdasar partai politik.

Diketahui, pasangan Jokowi-Ma'ruf diusung enam partai politik, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai. Pasangan nomor urut 01 ini juga didukung Hanura, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan PKPI.

Menurut hasil survei, pendukung paling militan memenangkan Jokowi-Ma'ruf berasal dari PDIP. Sebanyak 88,7 persen pendukung PDIP mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan yang memilih untuk mendukung Prabowo-Sandi hanya 2,7 persen.

Menyusul selanjutnya Partai Nasdem. Sebanyak 74,2 persen pendukung Partai Nasdem menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, sementara 6,5 persen lainnya memilih Prabowo-Sandi.

Di urutan ketiga, sebanyak 62,3 persen pendukung PKB mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 23,0 persen mendukung Prabowo-Sandi. Selanjutnya, sebanyak 57,0 persen pendukung Partai Golkar menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf, sementara 33,9 persen mendukung Prabowo-Sandi.

Di urutan kelima, sebanyak 52,9 persen pendukung PPP mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 38,2 persen mendukung Prabowo-Sandi.

Baca juga: Survei LSI: Pendukung Gerindra Paling Militan Dukung Prabowo-Sandi, Demokrat di Posisi Buncit

Sementara militansi paling kecil ditunjukkan oleh pendukung Perindo, yaitu 50,0 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf dan 43,8 persen mendukung Prabowo-Sandi.

Untuk pendukung Partai Hanura, PSI, dan PKPI tidak disertakan karena sampel terlalu kecil.

"Pendukung PDI-P paling militan, sedangkan pendukung Perindo paling kurang militan," kata Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (27/9/2018).

Survei tersebut dilakukan pada 14-22 September 2017, melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia, menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar 2,9 persen.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Menuju Istana 2019

Kompas TV Ketika Yenny Wahid mendukung Joko Widodo-Ma’ruf pasalnya kita juga mengetahui sebelumnya kedekatan Jokowi dengan keluarga Gus Dur, itu wajar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com