Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Banyak Ahli Ekonomi yang Akan Jadi Penasihat Terkait Pilpres 2019

Kompas.com - 17/09/2018, 20:29 WIB
Kristian Erdianto,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno mengatakan, ahli ekonomi Kwik Kian Gie akan menjadi penasihat pasangan Prabowo-Sandiaga terkait Pilpres 2019.

Namun, Kwik Kian Gie tak akan tergabung dalam struktur tim pemenangan, mengingat usia Kwik yang telah mencapai 83 tahun.

"Kalau saya melihat beliau sudah 83 tahun, sudah sepuh, jadi berikan masukan, enggak usah ikut tim tapi memastikan bahwa ekonomi kerakyatan yang diusung kami ini ada di jalur yang tepat. itu harapan kami," ujar Sandiaga saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018).

Menurut Sandiaga, Kwik telah beberapa kali terlibat diskusi mengenai beberapa permasalahan ekonomi dengan dirinya dan Prabowo, khususnya terkait konsep ekonomi kerakyatan.

Selain Kwik, Kata Sandiaga, ada banyak pakar ekonomi yang diajak berdiskusi dan memberikan masukan namun enggan untuk dicantumkan namanya dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Uno: Sektor Ekonomi Akan Jadi Isu Sentral dalam Pilpres 2019

"Banyak sekali (ahli ekonomi). Banyak yang minta tidak di-ekspose. Kami hormati itu. Nanti pelan-pelan kami akan ekspose pemikirannya jikalau mereka bersedia. Kalau mereka tidak bersedia kita tidak mau untuk mengungkapkan," kata Sandiaga.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan bahwa ketua umumnya sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto kerap berdiskusi dengan beberapa ahli ekonomi sebelum penyusunan visi misi terkait Pilpres 2019.

Salah satu ekonom yang menjadi narasumber dalam beberapa diskusi itu adalah mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri sekaligus ahli ekonomi Kwik Kian Gie.

Baca juga: Senin Malam, Prabowo Bertemu Kwik Kian Gie Bahas soal Ekonomi

Menurut Fadli, Prabowo telah meminta Kwik Kian Gue menjadi salah satu penasehatnya sebab memiliki kesepahaman atas permasalahan ekonomi Indonesia saat ini.

"Ya mungkin diminta sebagai penasehat untuk platform ekonomi karena beberapa kali Pak Kwik sudah diundang untuk bicara, masukan-masukan beliau kan penting," ujar Fadli saat ditemui di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018) malam.

Selain Kwik Kian Gie, Prabowo juga kerap berdiskusi mengenai masalah ekonomi dengan beberapa tokoh nasional dan ekonom, antara lain mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli dan mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah.

Selain itu ada pula mantan Menteri Keuangan sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier.

Bahkan Fadli menyebut para ahli ekonomi itu ikut menyumbangkan pemikirannya dalam proses penyusunan visi misi Prabowo-Sandiaga.

Kendati demikian, kata Fadli, pihaknya belum bisa memastikan apakah Kwik Kian Gie telah bersedia masuk dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga.

Seperti diketahui Kwik Kian Gie merupakan salah satu fungsionaris Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P)

"Mereka jadi narasumber dalam tim, selama ini sudah kami undang. Nanti kami perkuat lagi karena terbatas untuk siapkan visi misi. Kalau visi misi Prabowo kan benang merahnya jelas, ekonomi utk kesejahteraan rakyat," kata Fadli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com