Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formappi: DPR Harus Buktikan Berhenti Mempermainkan Anggaran

Kompas.com - 30/08/2018, 12:01 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti kinerja dan integritas DPR RI. Menurut Lucius, kepercayaan publik akan dengan sendirinya muncul jika DPR sudah bisa menjawab tuntutan publik dalam hal kinerja dan terlebih dalam hal integritas.

“Bagaimana mau percaya DPR jika anggota-anggotanya hampir secara rutin selalu terlibat dalam korupsi, suap, dan kejahatan pidana lainnya? Bagaimana mau percaya DPR jika setiap saat warta tentang kosongnya ruang rapat paripurna maupun komisi juga selalu terjadi,” tutur Lucius saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/8/2018).

Lucius menuturkan, perubahan-perubahan mendasar penting untuk dipikirkan dan dilakukan oleh DPR.

Baca juga: Sepinya Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-73 DPR..

Menurut dia, DPR harus mulai dengan membangun komitmen bersama untuk bekerja sebagai wakil rakyat sesuai yang diperintahkan Undang-Undang.

“Keseriusan bekerja itu tak bisa hanya habis dengan janji-janji saja, tetapi benar-benar diperlihatkan dalam rapat-rapat yang bisa dilihat langsung oleh publik,” kata Lucius.

“Keseriusan untuk memperbaikki citra harus dibuktikan dengan berhentinya DPR mempermainkan anggaran, mencuri uang negara, dan lain-lain. Jadi tak cuma janji-janji yang baunya untuk pencitraan sesaat saja,” sambung Lucius.

Baca juga: Survei LSI: DPR, Lembaga Negara dengan Tingkat Kepercayaan Terendah

Sementara itu, Lucius mengapresiasi sejumlah hal maupun program-program yang disebut sebagai upaya DPR untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

Dalam memperingati HUT yang ke-73, DPR meluncurkan aplikasi "DPR Now" yang diklaim bisa menjadi sarana bagi publik untuk mengakses seluruh kegiatan DPR dalam sekejap melalui smartphone.

“Saya melihat gambaran optimistik DPR sebagaimana disampaikan Ketua DPR pada pidato HUT DPR ke-73 sudah merupakan sesuatu yang lazim. DPR secara kelembagaan selama ini memang tak pernah berhenti menyampaikan harapan, janji, dan juga program-program yang digadang-gadang mampu mengubah persepsi negatif dan tingkat kepercayan publik yang buruk kepada DPR,” tutur Lucius.

Akan tetapi, lanjut Lucius, program-program maupun gambaran optimistik DPR itu nampak seperti mimpi yang terus diulang-ulang.

“Janji-janji yang disampaikan dalam aneka pidato Pimpinan DPR nampak hanya pemanis saja. Tak ada dampak signifikan dari janji yang disampaikan melalui pidato dengan hasil kerja DPR secara keseluruhan,” tutur Lucius.

Kompas TV Berikut adalah tiga berita terpopuler hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jamaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com